RAKYATBENGKULU.COM - Raffi Ahmad membagikan pengalamannya sebagai staf khusus presiden yang menjalani Akademi Militer (Akmil) bersama Presiden Prabowo Subianto, termasuk rutinitas bangun jam 4 pagi.
Sebagai satu-satunya selebriti yang tergabung dalam utusan khusus presiden, Raffi mengikuti agenda Akmil yang telah disiapkan.
Dalam tayangan FYP, Raffi menceritakan pengalaman uniknya di Akmil, yang berlangsung di Magelang.
"Capek tapi senang luar biasa. Kita jam 04.00 pagi sudah bangun, setengah lima itu salat subuh. Jam 05.00 sudah jalan dari tenda ke tempat kegiatan," ungkap Raffi Ahmad.
BACA JUGA:Mediasi Baim Wong dan Paula Verhoeven Gagal, Gelar Perkara Sidang Perceraian Dilanjutkan
BACA JUGA:Proses Mediasi Kasus Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven Masih Berlanjut
Akmil dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang dikenal disiplin.
"Biasanya jam 05.15 kita mulai. Pak Presiden Prabowo selalu sampai duluan, beliau sedisiplin itu," tambahnya.
Raffi juga menekankan pentingnya kekompakan di antara para pejabat.
"Berpikirnya, oh ini militer. Sebenarnya bukan kita diwajibkan militer, tapi komponen cadangan," jelasnya tentang kegiatan saat itu.
BACA JUGA:Resep Siomay Nikmat yang Kaya Protein, Coba Sekarang!
BACA JUGA:3 Keuntungan Buka Tabungan BRI Simpedes Usaha Buat Para Pengusaha Mikro
Mereka menjalani berbagai aktivitas, termasuk baris-berbaris.
"Filosofinya seperti PBB. Satu orang saja belajar disiplin. Akan terlihat kompak kalau semuanya benar," ujarnya.
Raffi menambahkan bahwa di kabinet tidak ada yang lebih benar, karena semuanya bekerja sebagai tim.
"Nggak ada yang di dalam kabinet itu Superman. Yang ada super team. Jadi salah satu salah semua, benar satu benar semua yang diajarkan kebersamaan," tambahnya.
Raffi Ahmad mengungkapkan banyak pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman di Akmil.
BACA JUGA:Kenikmatan Pempek Fadhilah 2, Destinasi Kuliner yang Wajib Dicoba di Bengkulu
BACA JUGA:BNPT dan FKPT Bengkulu Gelar Kegiatan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di SMPN 7 Seluma
Selain menciptakan tim yang hebat untuk membangun Indonesia, pengalaman ini juga meningkatkan patriotisme dan nasionalisme.
"Hebatnya lagi, kita semua di sana membaur. Ada Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, ada menteri, ada wakil menteri. Semuanya kita membaur. Tak kenal maka tak saying, ego strukturalnya sudah cair, makin kompak luar biasa," ungkapnya.