REJANG LEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah transformasi pendidikan nasional, Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan progres signifikan dengan 80% dari 250 sekolah dasar dan menengah pertama telah mengadopsi Kurikulum Merdeka Belajar.
Namun, tantangan digital masih membayangi sekolah-sekolah di wilayah pelosok.
Transformasi Digital yang Timpang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong, Drs. Noprianto MM, mengungkapkan bahwa kendala utama implementasi kurikulum baru ini adalah keterbatasan infrastruktur digital.
"Beberapa sekolah di 15 kecamatan, terutama yang jauh dari perkotaan, masih kesulitan mengakses platform Merdeka Belajar karena keterbatasan jaringan internet dan SDM IT," jelasnya.
BACA JUGA:Antisipasi Gelombang PHK, Disnakertrans Rejang Lebong Siapkan Strategi Khusus untuk Pekerja Lokal
Inovasi Komunitas Belajar
Menghadapi tantangan tersebut, Dinas Pendidikan menginisiasi solusi kreatif:
Pembentukan komunitas belajar antar kepala sekolah, dan program pendampingan intensif sekolah penggerak.
Lalu pelatihan guru bersertifikat sebagai mentor dan optimalisasi pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
Target dan Capaian:
Sebanyak 80% sekolah sudah mengadopsi Kurikulum Merdeka, dan 20% sekolah dalam proses pendampingan.
BACA JUGA:Resep Tempe Orek Khas Sunda yang Lezat Ala Chef Devina Hermawan