RAKYATBENGKULU.COM – Hujan deras yang turun hampir setiap hari selama seminggu terakhir membawa dampak bagi dunia pertanian di Bengkulu.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan pencucian unsur hara dalam tanah, sehingga tanah menjadi lebih asam dan pH tanah pun tidak seimbang.
Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman, khususnya sayuran.
Hujan dengan kadar alumunium (Al), tembaga (Cu), dan besi (Fe) yang tinggi juga dapat memengaruhi kualitas tanah.
BACA JUGA:Antisipasi Kenaikan Biaya, Calon Jamaah Haji Diminta Urus Paspor Tahun Ini
BACA JUGA:Kasus DBD di Kabupaten Lebong Melonjak, Dua Warga Meninggal Dunia
Untuk itu, para petani disarankan untuk menyeimbangkan pH tanah dengan memberikan kapur pertanian pada lahan mereka.
Langkah ini penting guna mencegah munculnya patogen tanah dan mengembalikan pH tanah yang sehat.
“Kapur pertanian membantu meningkatkan pH tanah dari asam ke netral, menjaga kondisi tanah agar tetap ideal bagi tanaman sayuran,” kata seorang ahli pertanian setempat.
Sebelum menerapkan kapur, petani sebaiknya mengukur pH tanah terlebih dahulu untuk menghitung kebutuhan kapur secara akurat.
BACA JUGA:Resep Nasi Telur Hongkong ala Chef Devina Hermawan, Hidangan Nikmat untuk Keluarga
BACA JUGA:Kopitiam Nyonya, Kuliner Nikmat dengan Nuansa Vintage di Kota Bengkulu
Sebagai pedoman, setiap selisih satu poin pH dari normal memerlukan sekitar 2 ton kapur pertanian per hektare lahan.
Namun, penting untuk tidak memberikan kapur secara berlebihan, karena ini justru bisa berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman.
Di samping itu, perawatan tanaman di musim hujan perlu dilakukan dengan hati-hati.