RAKYATBENGKULU.COM – Abidzar, putra dari Ustaz Jefri Al Buchori, mengungkapkan perasaan menyesal yang mendalam setelah kepergian ayahnya.
Dalam sebuah podcast bersama Pras Teguh di kanal YouTube milik Deddy Corbuzier, Abidzar mengungkapkan bahwa ia sempat menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian tragis tersebut, yang ternyata berkaitan dengan keinginannya untuk membeli sepatu.
Ustaz Jefri Al Buchori, seorang pendakwah terkenal, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas saat Abidzar baru berusia 12 tahun.
Abidzar mengaku sangat menyesal dan merasa bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
BACA JUGA:Mukomuko Gratiskan Layanan Pengobatan ODGJ Lewat Puskesmas dan RS Pemerintah
"Maksa banget mau beli sepatu, akhirnya aku nggak bisa ngelarang papa aku motoran, orang tua kan pasti lemahnya sama anak. Kalau aku, mungkin aku bisa melarang Papaku naik motor atau mati sekalian," ungkap Abidzar dalam podcast tersebut.
Cerita berlanjut ketika Abidzar menceritakan bagaimana ia merasa sangat ingin membeli sepatu bola yang sudah lama diidam-idamkan.
Sebelum Ustaz Jefri meninggal, Abidzar bahkan sudah mencari sepatu tersebut di pusat perbelanjaan PIM bersama ibunya, Umi Pipik.
Namun, Ustaz Jefri, yang baru saja keluar dari rumah sakit karena sakit tipes, tetap memaksakan diri untuk pergi touring dengan teman-temannya menggunakan motor.
BACA JUGA:Inspektorat Bengkulu Tengah Tangani 24 Laporan, Fokus pada Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa
BACA JUGA:Puluhan Kades di Seluma Resah, Diteror Oknum LSM Jadi Ancaman, Apdesi Minta Pendampingan APH
"Almarhum telepon Umi izin mau motoran malam-malam. Sempat dilarang, kan baru sakit, tapi almarhum maksa, akhirnya motoranlah," tambahnya.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 12 malam, Umi Pipik menerima telepon yang membuatnya terisak dan langsung pergi.
Abidzar merasa ada yang tidak beres, dan begitu ia duduk di depan rumah, ia merasakan firasat buruk dan mulai menangis.