BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sepanjang November 2024, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko mencatat 7 laporan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah.
Kejadian tersebut meliputi 5 kasus kebakaran rumah dan 2 rumah rusak akibat tertimpa pohon saat angin kencang.
“Sebanyak tujuh laporan bencana alam tersebut terjadi di sejumlah wilayah daerah ini,” kata Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Mukomuko, Zoni Fourwanda dikutip Antaranews.com.
Menurut Zoni, dari 7 laporan tersebut, 5 rumah hangus terbakar berada di tiga kecamatan, yakni dua rumah di Kecamatan Pondok Suguh, dua rumah di Kecamatan Penarik, dan satu rumah di Kecamatan Lubuk Pinang.
BACA JUGA:11 Kasus Baru Ditemukan di 2024, Rejang Lebong Targetkan Nol Kasus HIV/AIDS 2030
BACA JUGA:Pangkalan LPG 3 Kg Nakal Masih Beroperasi, Polisi Langsung Gelar Sidak
Sementara itu, 2 rumah rusak akibat tertimpa pohon roboh saat angin kencang terjadi di Desa Nelan Indah, Kecamatan Teramang Jaya, dan Desa Pauh Terenja, Kecamatan XIV Koto.
Zoni menyebutkan bahwa pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa bahan pangan dan sandang kepada korban kebakaran di Kecamatan Lubuk Pinang.
Bantuan serupa juga segera disalurkan untuk empat keluarga lainnya yang terdampak kebakaran serta dua korban yang rumahnya rusak akibat angin kencang.
Sekarang ini, pihaknya masih mengupayakan pencairan dana operasional dan dana sosial untuk menyalurkan bantuan kepada keluarga korban bencana alam di daerah ini.
BACA JUGA:Libur Sekolah di Mukomuko Diperpanjang 16 Hari, Siswa Diminta Tetap Belajar
BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Sahkan Tiga Perda Penting, Termasuk Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren
"Kami targetkan pencairan paling lama pekan depan dan pencairannya berjalan lancar atau tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Mukomuko telah mengalokasikan anggaran rehabilitasi sosial sebesar ratusan juta rupiah.
Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan dampak bencana alam, termasuk pengadaan sembako, sandang, rumah pengungsian, dan material bangunan untuk rumah warga yang rusak.