BACA JUGA:Anak Adalah Peniru Ulung, Anak Pemarah Mewarisi Sifat Ayahnya
3. Pilih Kata-Kata dengan Bijak
Hindari kata-kata kasar atau hinaan.
Karena hal ini diyakini hanya dapat memperburuk situasi dan membuat terlihat tidak dewasa.
Tetap fokus pada masalah, bukan menyerang pribadi lawan bicara.
Contohnya, daripada berkata, "Kamu selalu membuat segalanya berantakan!", lebih baik katakan, "Aku merasa kecewa karena ini tidak berjalan seperti yang kita rencanakan."
4. Gunakan Pendekatan “Aku”
Saat marah, hindari menyalahkan orang lain dengan kata-kata seperti "Kamu selalu" atau "Kamu tidak pernah."
BACA JUGA:Mudah Marah? Hentikan dengan Melakukan 5 Cara Ini untuk Mengendalikan Emosi
BACA JUGA:7 Penyebab Orangtua Gampang Marah ke Anak, Nomor 4 Sering Terjadi
Sebagai gantinya, gunakan pendekatan “Aku” untuk menyampaikan perasaan Anda.
Misalnya, "Aku merasa tidak dihargai sama sekali saat kamu melakukan itu."
Pendekatan ini terbukti jauh lebih konstruktif dan mengurangi potensi konflik.
5. Ambil Waktu untuk Merenung
Jika situasi memungkinkan, ambil waktu sejenak untuk menjauh dari sumber masalah.
Ini memberi Anda kesempatan untuk merenung dan mengatur emosi sebelum kembali menghadapi masalah dengan kepala dingin.