MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Peristiwa penyerangan yang terjadi di Desa Tunggal Jaya Kecamatan Teras Terunjam Kabupaten Mukomuko, yang melibatkan binatang buas jenis harimau, telah menggemparkan masyarakat setempat.
Menanggapi kejadian tersebut, mantan anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Suntoko, angkat bicara mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh hewan buas yang dilindungi oleh undang-undang tersebut.
Suntoko merasa prihatin karena harimau yang dilindungi kini mulai mendekati pemukiman warga, menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Ia menyayangkan bahwa undang-undang tentang perlindungan satwa liar yang ada seakan menempatkan harga diri binatang buas lebih tinggi dibandingkan dengan keselamatan manusia.
BACA JUGA:44 Peserta CPNS Kabupaten Rejang Lebong Lulus Seleksi, Berikut Cara Mengajukan Sanggahan
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK Tahap II di Bengkulu Selatan Diperpanjang Hingga 15 Januari 2025
"Ya, kalau kita bisa menghindar, jika tidak bagaimana dong. Apakah kita diam saja, sedangkan kita melawannya atau membunuh kita disalahkan oleh aturan dan dipidanakan sesuai perundang-undangan yang berlaku," ungkap Suntoko.
Menurut Suntoko, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, terdapat larangan untuk menangkap, melukai, membunuh, atau melakukan aktivitas lain terhadap satwa liar yang dilindungi.
Pelanggaran terhadap undang-undang ini bisa dikenakan sanksi pidana berupa kurungan penjara atau denda.
Ia meminta pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) baik Provinsi maupun Kabupaten untuk mengkaji ulang undang-undang terkait binatang buas yang dilindungi dan segera mengambil tindakan konkret untuk menangani masalah ini, agar tidak ada korban jiwa lainnya.
BACA JUGA:Benarkah Bayi Diperbolehkan Minum Kopi? Ini Penjelasan Lengkapnya yang Perlu Diketahui Orang Tua
BACA JUGA:5 Makanan Ampuh untuk Mengurangi Stres pada Ibu Hamil yang Patut Dicoba, Termasuk Teh Chamomile
"Hal ini agar tidak ada lagi korban jiwa terkait binatang buas yang dilindungi," pungkas Suntoko.