
RAKYATBENGKULU.COM - Badan Pangan Nasional menghentikan sementara program penyaluran beras gratis bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem.
Tak hanya itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga menghentikan penjualan beras murah dalam program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Selama hampir dua tahun terakhir, Bulog Bengkulu Utara telah menyalurkan beras SPHP melalui kerja sama dengan pedagang lokal.
Program ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan beras di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau.
Namun, kini kerja sama tersebut dihentikan sementara sesuai dengan keputusan Kantor Pusat Bulog.
BACA JUGA:HIPMI Bengkulu Jalin Kerja Sama dengan Bank Bengkulu untuk Digitalisasi Keuangan Pengusaha Muda
Alasan Penghentian Program SPHP
Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang Bengkulu Utara, Henofi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai langkah strategis pemerintah untuk melindungi petani lokal.
"Maka saat ini kita juga sudah menyampaikan pada seluruh pedagang rekanan bahwa penjualan beras SPHP tersebut dihentikan sementara," ujarnya.
Henofi menegaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan karena Indonesia tengah memasuki musim panen raya.
Dengan hasil panen yang melimpah, pemerintah yakin bahwa beras dari petani lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Polres Mukomuko Kunjungi Dapur MBG, Awak Media Dilarang Ambil Gambar, Ini Alasannya
"Sehingga beras dari petani diyakini sangat mampu memenuhi kebutuhan pangan beras masyarakat se-Indonesia," tambahnya.
Dampak bagi Petani dan Pemantauan Harga Beras