Tradisi Mbed-Mbedan: Ritual Unik Usai Hari Raya Nyepi

Minggu 30-03-2025,16:15 WIB
Reporter : Hellen Yuliana
Editor : Peri Haryadi

Untuk meredam konflik, para tetua adat menginisiasi Mbed-Mbedan sebagai cara untuk menyalurkan energi mereka secara positif.

Seiring berjalannya waktu, Mbed-Mbedan menjadi simbol perdamaian, kebersamaan, dan persaudaraan. 

Maknanya sangat dalam, yaitu mengajarkan bahwa perselisihan harus diakhiri dengan kebersamaan dan kasih sayang. 

Setelah saling dorong dan tarik menarik, seluruh peserta akan berdamai dan saling bermaafan.

Bagaimana Tradisi Ini Dilaksanakan?

Dikutip dari AntaraNews.com pada 30 Maret 2025 hari ini sejumlah umat Hindu saling tarik menarik tumbuhan bun kalot dan tali tambang saat tradisi Mbed-Mbedan di desa Adat Semate Badung Bali yang dilakukan setahun sekali.

BACA JUGA:308 Masjid di Mukomuko Gelar Sholat Idul Fitri 1446 H, Ini Ketentuannya

BACA JUGA:Mudik Tenang, Transaksi Aman! Ada 1 Juta AgenBRILink, Transaksi Masyarakat Semakin Dekat dan Mudah

Setelah itu, para pemuda desa berkumpul di area yang telah ditentukan dan membentuk dua kelompok. 

Mereka kemudian mulai saling tarik-menarik hingga salah satu kelompok terdorong ke belakang.

Selain menjadi ajang kebersamaan, Mbed-Mbedan juga menjadi daya tarik wisata. 

Banyak wisatawan dan warga sekitar yang menyaksikan langsung keseruan ritual ini.

Setelah selesai, seluruh peserta dan masyarakat akan bersalam-salaman, berpelukan, serta saling memaafkan.

BACA JUGA:Sepi Penumpang, Tarif Naik! Sopir Travel Mukomuko Ungkap Duka Mudik Lebaran 2025

BACA JUGA:Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Salurkan Bantuan Sembako Hingga Renovasi Pura

Mbed-Mbedan adalah lebih dari sekadar permainan—ia adalah simbol rekonsiliasi, kebersamaan, dan semangat gotong royong. 

Kategori :