RAKYATBENGKULU.COM - Menindaklanjuti keluhan masyarakat Desa Suka Bulan, Kecamatan Talo Kecil, DPRD Kabupaten Seluma melakukan inspeksi langsung ke PT. Seluma Sawit Mandiri (SSM) pada Kamis pagi, 10 April 2025.
Warga mengaku kecewa karena janji perusahaan untuk mempekerjakan pemilik lahan belum sepenuhnya ditepati.
Ketua Komisi III DPRD Seluma, Rizkan, S.AP, yang berasal dari daerah pemilihan setempat, menyatakan bahwa terdapat 17 orang pemilik lahan yang hingga kini belum mendapat kepastian kerja dari pihak perusahaan.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Landa Kaur, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor
BACA JUGA:TPP Belum Cair, PNS Dinkes Seluma Masih Menunggu: Puskesmas RGM Jadi Penyebab Utama Keterlambatan
“Dari informasi yang kami terima PT. SSM tidak komitmen terhadap masyarakat yang punya lahan, padahal perjanjian awal yang punya lahan akan dipekerjakan di pabrik, masih ada sisa 17 orang yang belum diterima,” kata Rizkan, dikutip dari KORANRB.ID.
Dalam kunjungannya, Rizkan didampingi oleh dua anggota DPRD lainnya, yakni Iwan Harjo dan Dodi Haryadi.
Rizkan juga mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan pejabat eselon II yang diduga mendapat “jatah khusus” sebanyak empat orang pekerja.
Selain itu, ia menyoroti banyaknya karyawan yang bukan berasal dari desa penyangga.
BACA JUGA:Apakah Aktivitas Bersepeda Bisa Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasan Lengkapnya
“Kami ingin memastikan adanya laporan ini, karena ada banyak pegawai di sini yang ternyata bukan warga sekitar. Bahkan ada pegawai yang diterima ternyata titipan pejabat Seluma. Atas hal ini kami meminta agar perusahaan dapat segera memberi kepastian dan kebijakan terkait sejumlah keluhan masyarakat. Kami minta sebelum tanggal 13 April ini sudah ada kejelasan, karena perusahaan akan mulai beroperasi,” tegas Rizkan.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Kepala PT. SSM, Putra, menegaskan bahwa 17 pemilik lahan tetap menjadi prioritas untuk direkrut oleh perusahaan.
Total ada 24 orang yang sudah tercatat dan akan masuk dalam gelombang ketiga penerimaan pegawai.
Putra menjelaskan bahwa rekrutmen dilakukan dalam tiga tahap. Gelombang pertama terdiri dari 13 orang yang saat ini sudah menjalani pelatihan, sementara gelombang kedua terdiri dari 40 orang yang telah dipanggil.