RAKYATBENGKULU.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/4) dibuka menguat di tengah meningkatnya optimisme pelaku pasar terhadap hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
IHSG tercatat naik sebesar 12,04 poin atau 0,19 persen ke level 6.450,31.
Sementara itu, indeks LQ45 yang mencerminkan 45 saham unggulan turut menguat sebesar 1,38 poin atau 0,19 persen ke posisi 724,07.
BACA JUGA:Rupiah Berpotensi Menguat, Trump Desak Pemangkasan Suku Bunga AS Jadi Sorotan Pasar
BACA JUGA:Tragedi Cinta Berujung Mutilasi! Pria Bunuh Kekasih Hamil karena Desakan Menikah
“IHSG dipandang masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya,” ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip dari ANTARANEWS.COM.
Optimisme pasar didorong oleh proses negosiasi antara pemerintah Indonesia dan AS yang dinilai telah menghasilkan beberapa kesepakatan strategis.
Di antaranya adalah peningkatan impor komoditas asal AS (termasuk energi dan produk pertanian), kerja sama dalam hilirisasi industri, pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta pelaksanaan paket deregulasi yang lebih progresif.
Meskipun begitu, para pelaku pasar cenderung bersikap wait and see menjelang pengumuman kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) yang akan disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22-23 April 2025.
BACA JUGA:Pembangunan Pelabuhan Pasar Lama Dimulai, Breakwater Akan Dibangun 749 Meter
BACA JUGA:PPP Segera Umumkan Ketua DPRD Seluma 2024-2029, Enam Kader Berpeluang Sama
Keputusan BI tersebut diperkirakan akan memberi arah baru terhadap pergerakan pasar dalam beberapa pekan ke depan.
Sementara itu dari sisi global, perkembangan pembicaraan dagang antara AS dan Jepang masih menjadi perhatian utama pasar, di tengah kekhawatiran terhadap prospek suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Komentar optimistis dari Presiden AS Donald Trump terkait adanya “kemajuan besar” dalam pembicaraan bilateral turut meningkatkan harapan pelaku pasar, walaupun belum ada kejelasan pasti kapan negosiasi akan dilanjutkan secara konkret.
Dari Eropa, European Central Bank (ECB) kembali memangkas suku bunga acuannya menjadi 2,25 persen dan pemangkasan ketujuh kalinya dalam satu tahun terakhir, sebagai bentuk respons terhadap tekanan ekonomi akibat ketidakpastian global dan tarif internasional.