
BENGKULU SELATAN, RAKYATBENGKULU.COM – Tim keluarga pasangan calon (Paslon) 02 Suryatati–Ii Sumirat mengungkapkan adanya dugaan kejahatan dengan modus baru yang terjadi dalam proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan pada Sabtu 19 April 2025 lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa sore, 22 April 2025, juru bicara tim keluarga Paslon 02, Medio Yulistio, menegaskan bahwa praktik tersebut berpotensi merusak tatanan demokrasi.
“Jika tidak ditindak maka proses pilkada tidak akan sesuai dengan harapan kita bersama. Modus baru pilkada yang lebih berbahaya baru-baru ini terjadi di PSU Bengkulu Selatan tahun 2025," ujar Medio.
Menurut Medio, Pilkada seharusnya menjadi proses demokrasi yang damai dan transparan, sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka kehendaki.
BACA JUGA:Kronologi Lengkap Pembunuhan Dua Anak di Bengkulu, Ini Penjelasan Polisi
Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya, di mana kecurangan dengan bentuk dan pola baru terus muncul.
Medio juga mengungkapkan bahwa elektabilitas pasangan Suryatati–Ii Sumirat sebelumnya berada di angka 71 persen, berdasarkan data dari berbagai lembaga survei yang digunakan timnya.
Selain itu, pasangan ini mendapat dukungan penuh dari sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, mantan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin, dan mantan Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud.
Namun, kondisi berubah drastis pada malam 18 April 2025.
Beredar kabar bahwa calon Wakil Bupati 02, Ii Sumirat, ditangkap oleh pihak lawan, yang kemudian diviralkan di media sosial.
“Kejahatan dengan modus baru pada PSU Bengkulu Selatan tahun 2025 menggunakan kekerasan psikologis dan verbal yaitu viralnya kabar pada malam 18 April 2025, Ii Sumirat ditangkap ditengah perjalanan oleh paslon tim 03 yaitu Rifai–Yevri pada saat akan mengunjungi keluarga Ii Sumirat yang melakukan hajatan di Kecamatan Seginim,” ungkap Medio.
BACA JUGA:6 Tanda Kamu Sudah Benar-Benar Memaafkan Seseorang, Menurut Psikologi
BACA JUGA:Tak Perlu Cemas! Ini Tips Ampuh Kurangi Stretch Mark Saat Hamil dengan Bahan Alami
Ia menjelaskan bahwa tim dari Paslon 03, berjumlah sekitar 50 orang, menghadang mobil yang ditumpangi Ii Sumirat dan melakukan penggeledahan seolah bertindak sebagai aparat kepolisian yang melakukan operasi tangkap tangan kasus korupsi.