RAKYATBENGKULU.COM - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Minggu pagi (27 April 2025).
Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan bahwa pada pukul 08.37 WIB, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu yang tercatat mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung.
Menurut Teguh, petugas PGA yang bertugas di Padang, “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 08.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak.”
BACA JUGA:5 Shio Ini Diprediksi Ketemu Jodoh di Mei 2025, Cek Apakah Kamu Salah Satunya!
BACA JUGA:3 Shio yang Harus Siap-Siap Dapat Kabar Baik Tentang Karier Bulan Depan!
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 30,4 milimeter dan berlangsung selama sekitar 1 menit 3 detik.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Data yang diperoleh dari PGA Gunung Marapi menunjukkan bahwa sejak 1 hingga 27 April 2025, gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini tercatat mengalami erupsi sebanyak 16 kali.
Erupsi terbesar terjadi dengan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam analisisnya menjelaskan bahwa meskipun Gunung Marapi berstatus Waspada (Level II) sejak 1 hingga 16 April 2025, aktivitas kegempaan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan.
BACA JUGA:Shio Punya Feeling Kuat di Bulan Depan, Ini 4 Shio yang Harus Kamu Waspadai
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Tangkap Dua Pengedar Ganja, Sita 8 Paket Besar Siap Edar
PVMBG mencatat bahwa selama dua pekan terakhir, aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa hembusan dan gempa letusan yang meningkat, dengan rincian sebagai berikut: delapan kali gempa letusan, 125 kali gempa hembusan, satu kali gempa tornillo, 17 kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, 37 kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa, dan 41 kali gempa tektonik jauh.
Sebagai langkah mitigasi, PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat dan pengunjung Gunung Marapi.
Salah satunya adalah agar tidak memasuki atau melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi, yakni Kawah Verbeek.