
RAKYATBENGKULU.COM – Korea Selatan akhirnya memiliki presiden baru setelah dua bulan kekosongan kekuasaan.
Lee Jae Myung, politisi senior dari Partai Demokrat, resmi dilantik sebagai Presiden Korea Selatan pada Rabu (4/6), menggantikan Yoon Suk Yeol yang sebelumnya diberhentikan melalui proses pemakzulan.
Pelantikan Lee disambut antusias oleh rakyat Korea Selatan, menyusul kemenangan telaknya dalam pemilihan presiden yang digelar awal Juni ini.
Komisi Pemilihan Nasional mencatat, Lee mengumpulkan 49,42 persen suara, mengalahkan pesaing terdekatnya dari Partai Kekuatan Rakyat, Kim Moon Soo, yang memperoleh 41,15 persen suara.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem, Bengkulu dan Sejumlah Kota Indonesia Diprakirakan Diguyur Hujan
Tingkat partisipasi pemilih juga mencetak rekor tinggi, mencapai 79,4 persen dari total 44 juta pemilih — angka tertinggi dalam 28 tahun terakhir.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Lee menyampaikan komitmen kuat untuk menjalankan amanah rakyat.
“Saya akan menjalankan amanah ini dengan komitmen teguh dan tanpa menyimpang,” ujarnya seperti dikutip dari AntaraNews.com.
Lee, yang sebelumnya kalah tipis dari Yoon dalam pemilu 2022, kini membawa misi besar untuk memulihkan stabilitas negara.
BACA JUGA:Nasib PPPK Kepahiang Diumumkan 16 Juni, Penempatan Tunggu Kebutuhan OPD
BACA JUGA:Terbongkar! 4 Lulus PPPK Bengkulu Tengah Dibatalkan, Manipulasi Data Terbukti
Salah satu prioritasnya adalah memperkuat undang-undang terkait status darurat militer, menyusul kebijakan sepihak yang membuat Yoon dimakzulkan oleh parlemen dan diberhentikan Mahkamah Konstitusi pada April lalu.
Di bidang ekonomi, Lee menaruh perhatian besar pada pelaku usaha kecil dan menengah.
Ia berjanji mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan memperkuat fondasi industri domestik.