Wamenag Apresiasi Kerja Keras Petugas Haji, Minta Dukungan Serius dari Pemerintah Saudi

Minggu 08-06-2025,17:52 WIB
Reporter : Peri Haryadi
Editor : Peri Haryadi
Wamenag Apresiasi Kerja Keras Petugas Haji, Minta Dukungan Serius dari Pemerintah Saudi

MAKKAH, RAKYATBENGKULU.COM – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap dedikasi para petugas haji Indonesia yang telah bekerja maksimal selama fase krusial ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, terutama saat prosesi lempar jumrah di Jamarat.

Dalam kunjungan langsung ke sejumlah titik pelayanan di Mina, Romo Syafi’i menyaksikan sendiri perjuangan para petugas dalam mendampingi jemaah yang tengah melaksanakan rukun haji. 

Ia bahkan turut merasakan langsung dinamika di lapangan.

BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, UBS Anjlok Paling Dalam hingga Rp32.000 per Gram

BACA JUGA:Indonesia Dorong Integrasi AI dalam Pendidikan di Forum BRICS, Targetkan 50% Sekolah Ajarkan Coding di 2028

“Petugas kita benar-benar bekerja. Saya sendiri disangka jemaah karena pakaian saya, tapi alhamdulillah saya bawa tim lengkap – ada dokter, obat-obatan, bahkan makanan karena ada yang kelelahan, kelaparan, dan dehidrasi,” ungkapnya, Minggu (8/6), sebagaimana dilansir antaranews.com.

90 Persen Petugas Haji Bekerja Maksimal

Romo menyebut sekitar 90 persen petugas menjalankan tugas dengan baik. Sisanya bukan tidak bekerja, namun sedang mengalami kelelahan fisik dan perlu waktu istirahat singkat.

“Mereka hanya duduk sebentar, minum sebentar. Itu hal yang manusiawi. Tapi kami tetap awasi. Jika ada yang tidak bekerja, kami akan evaluasi dan bisa dipulangkan,” tegasnya.

Diperlukan Dukungan Pemerintah Saudi

BACA JUGA:9 Orang Ditangkap di Mekkah karena Bawa Jamaah Haji Ilegal, 111 Orang Tak Miliki Izin

BACA JUGA:Pengguna Klub Kebugaran GG Mendesak Pengembalian Dana Jelang Penutupan Cabang

Terkait adanya jemaah yang tersesat saat melempar jumrah dan mengaku kesulitan mencari petugas, Wamenag menyoroti perlunya koordinasi lebih baik dengan otoritas Arab Saudi. 

Beberapa petugas haji Indonesia di lapangan disebut diperlakukan seperti jemaah biasa oleh petugas keamanan Saudi, bahkan ada yang diminta pergi dari jalur utama jemaah.

“Kita perlu komunikasi yang kuat antara Kemenag, Kedutaan Besar, dan Pemerintah Arab Saudi agar petugas kita tidak diusir saat sedang bertugas. Harus ada tasrih atau tanda pengenal resmi yang memudahkan mereka menjalankan tugasnya,” ujar Romo.

Kategori :