
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu siap menggelar Festival Tabut 2025 dengan konsep yang lebih besar dan meriah.
Acara tahunan yang menjadi ikon budaya dan pariwisata daerah ini akan resmi dibuka pada 27 Juni 2025 di kawasan Sport Center Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Festival ini akan melibatkan seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Berbagai kegiatan budaya dan hiburan telah dipersiapkan untuk menyemarakkan acara yang menjadi bagian dari peringatan Tahun Baru Islam dan pelestarian warisan budaya lokal tersebut.
BACA JUGA:Perjalanan Haru Iqbal Rasyid, Anak Buruh Bangunan Tembus Fakultas Kedokteran UI
Beragam agenda menarik telah disusun, seperti pertunjukan seni tari, senam massal, serta sejumlah perlombaan, mulai dari lomba kreasi pasir, lomba video kreatif, hingga lomba fotografi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar menyatakan bahwa Festival Tabut tahun ini dijanjikan akan berlangsung lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Seluruh daerah dan OPD sudah kita minta untuk ikut berpartisipasi. Tahun ini konsepnya akan lebih besar dan meriah," kata Murlin Hanizar.
Salah satu atraksi yang dipastikan menarik perhatian adalah penyajian nasi jambar raksasa, yang akan dibagikan secara gratis kepada para pengunjung sebagai bentuk kebersamaan dan semangat berbagi dalam budaya lokal Bengkulu.
BACA JUGA:Ancaman Bom di Pesawat Haji Saudia Airlines, Densus 88 Dalami Motif dan Pelaku
BACA JUGA:UMKM Madu Lokal Naik Kelas! Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI
Tak hanya skala lokal, Festival Tabut 2025 juga dirancang berkelas nasional dan internasional.
Pemerintah Provinsi Bengkulu telah mengirimkan undangan kepada sejumlah tokoh penting, mulai dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Pariwisata, hingga para Gubernur se-Sumatera dan Jawa.
Lebih jauh, undangan juga telah dilayangkan ke perwakilan kedutaan besar dari beberapa negara sahabat, antara lain Arab Saudi, Portugal, dan Australia, sebagai bentuk promosi budaya ke dunia internasional.