
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Berbagai program strategis di sektor kelautan dan perikanan terus digulirkan, kali ini dengan fokus pada ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjamin dan pembangunan infrastruktur kelautan modern.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menegaskan bahwa akses BBM bagi nelayan adalah prioritas utama.
"Laut adalah sumber kehidupan. Karena itu, distribusi energi, khususnya BBM untuk nelayan, tidak boleh terganggu. Kita pastikan mereka mudah mengaksesnya," ujar Helmi Hasan, menekankan pentingnya kelancaran operasional bagi para penangkap ikan di Bengkulu.
BACA JUGA:Lebih Dekat ke Enggano, Muara Pasar Bawah Disebut Cocok Jadi Pelabuhan Strategis!
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Minggu Keempat Juni 2025 di Mukomuko: Simak di Sini!
Menindaklanjuti arahan Gubernur Helmi, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu tak tinggal diam.
Kepala DKP, Syafriandi, mengungkapkan bahwa pemerintah kini berfokus pada pengembangan infrastruktur kelautan dan peningkatan kualitas alat tangkap nelayan.
"Mayoritas nelayan kita masih menggunakan perahu kecil, sehingga jangkauan melaut mereka terbatas, hanya sampai empat mil. Padahal, ikan-ikan bernilai tinggi seperti tuna banyak terdapat di perairan yang lebih jauh," jelas Syafriandi, menyoroti tantangan yang dihadapi nelayan lokal.
Sebagai solusi jangka panjang, dua pelabuhan strategis tengah digenjot pembangunannya, yaitu Pelabuhan Nusantara di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Sidang Gratifikasi Eks Gubernur Rohidin Memanas! Saksi Bupati dan Politisi Golkar Siap Diungkap
Proyek ambisius senilai total Rp 49,6 miliar, yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.
diharapkan mampu memperkuat infrastruktur kelautan dan memberikan rasa aman yang lebih besar bagi nelayan saat berlayar.
"Ini bukti bahwa pemerintah hadir untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi nelayan kita," tambah Syafriandi.