5 Sekolah di Pelosok Mukomuko Belum Teraliri Listrik, Disdikbud Lakukan Pendataan

Sabtu 06-09-2025,14:21 WIB
Reporter : Bayu Erisman Putra
Editor : Febi Elmasdito

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan, khususnya bagi sekolah-sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum teraliri listrik dari PLN.

Saat ini, Disdikbud tengah melakukan pendataan terhadap SD dan SMP yang tersebar di berbagai kecamatan, untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang belum menikmati pasokan listrik. 

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), guna menjadi bahan pengusulan bantuan infrastruktur listrik dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko, Ramon Hosky menyampaikan bahwa dari total 141 SD dan 58 SMP, sebagian besar sekolah telah terhubung dengan jaringan PLN. 

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama Pemda Rejang Lebong Gelar Operasi Pasar LPG 3 Kg

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Optimalkan Pajak Galian C, Targetkan PAD 2025 Tercapai 100 Persen

Namun demikian, masih ada beberapa yang belum mendapat akses listrik.

“Dari total 141 SD dan 58 SMP saat ini, tercatat ada tiga SD dan dua SMP yang belum terhubung dengan jaringan listrik PLN tersebut," ujarnya, Sabtu 6 September 2025.

Ia menjelaskan, 5 sekolah tersebut umumnya berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau, termasuk yang berada di sekitar kawasan perusahaan kelapa sawit serta di perbatasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 

Kondisi geografis tersebut membuat pembangunan jaringan listrik menjadi tantangan tersendiri.

"Dari tiga SD dan dua SMP tersebut berada di pelosok Mukomuko, dan untuk sementara kebutuhan energinya dipasok melalui bantuan dari sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di sekitar lokasi," jelasnya.

BACA JUGA:Dalang Penjarahan Rumah Uya Kuya Teridentifikasi, Polisi Kantongi Nama Provokator

BACA JUGA:Rp65 Juta per Bulan, Segini Gaji Baru Anggota DPR RI Usai Pemangkasan Fasilitas

Selain keterbatasan pasokan listrik, lanjut Ramon, sekolah-sekolah di wilayah pedalaman juga menghadapi kendala minimnya akses internet.

Padahal, saat ini akses digital menjadi syarat penting dalam proses pembelajaran berbasis teknologi.

Kategori :