RAKYATBENGKULU.COM - Kabar baik datang bagi masyarakat Bengkulu Tengah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan berjalan tanpa pungutan pajak, sehingga layanan makan gratis ini benar-benar bisa dinikmati warga tanpa ada beban tambahan.
Kepastian ini disampaikan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) Bengkulu Tengah setelah menerima keputusan resmi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI pada 4 September 2025.
Kepala BKD Bengkulu Tengah, Lili Trianti, S.Sos, melalui Kabid Pendapatan Dessy Aprianti, SH, menjelaskan bahwa MBG diselenggarakan dengan sistem swakelola, misalnya melalui dapur umum yang dikelola Badan Gizi Nasional.
Dengan mekanisme tersebut, makanan yang disediakan tidak termasuk objek Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT).
BACA JUGA:Krisis BBM di Lebong: Harga Eceran Capai Rp15 Ribu, Sopir Travel Lebong Menjerit
"Dengan sudah adanya kebijakan dari pusat, maka Pemkab Bengkulu Tengah memastikan program MBG tetap dapat diakses masyarakat secara gratis tanpa beban pajak," kata Dessy.
Meskipun MBG bebas pajak, Pemkab Bengkulu Tengah tetap mengandalkan sumber PAD lain.
Salah satunya dari penerapan PBJT makanan dan minuman untuk pelaku usaha dengan tarif 10 persen sesuai Perda Nomor 1 Tahun 2024.
Hingga kini, realisasi PBJT sudah mencapai Rp328 juta. Angka ini menjadi bagian penting dalam mendorong capaian PAD tahun 2025.
Dessy menyebut, dari target PAD sektor pajak daerah sebesar Rp33,4 miliar, hingga awal September realisasi sudah berada di angka 55 persen atau Rp18,5 miliar.
BACA JUGA:Honda BeAT Street, Skutik Street Style yang Jadi Magnet Gaya Nyetrik Anak Muda
BACA JUGA:1.879 Tenaga Honorer Mukomuko Lulus PPPK Paruh Waktu, Ini Tahapan Selanjutnya
"Realisasi PAD pajak daerah kita berada di angka 55 persen atau sekitar Rp18,5 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi akhir Juli, realisasi saat ini bertambah cukup signifikan. Tentu kita sangat optimis jika PAD pajak daerah ini bisa tercapai," tegasnya.
BKD Bengkulu Tengah berkomitmen memperkuat berbagai strategi pemungutan pajak hingga akhir tahun. Harapannya, target PAD tidak hanya tercapai, tetapi juga mampu menopang kelanjutan program-program prioritas seperti MBG yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.