BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bengkulu terus memperkuat komitmennya dalam melindungi konsumen dan menjaga integritas sistem keuangan nasional.
Melalui kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Perlindungan Konsumen Bank Indonesia serta Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), BI Bengkulu mengajak seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya kewaspadaan terhadap transaksi keuangan mencurigakan.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkulu pada Kamis, 30 Oktober 2025 ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, pelaku industri keuangan, akademisi, hingga media.
Acara tersebut menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendorong literasi dan keamanan keuangan di daerah.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Jelang Akhir Oktober 2025, Turun Tipis Rp10 hingga Rp50 per Kilogram
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, melalui Deputi Kepala Perwakilan Rudy Sitorus, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga merupakan bagian dari upaya strategis nasional dalam mencegah dan memberantas kejahatan keuangan seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
“Bank Indonesia tidak bisa bekerja sendiri. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, daerah, dan lembaga terkait untuk memastikan setiap langkah pencegahan berjalan efektif,” ujar Rudy.
Ia menambahkan, edukasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya bertransaksi secara aman dan sesuai dengan ketentuan hukum.
Menurutnya, perlindungan konsumen di sektor keuangan menjadi fondasi penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap sistem ekonomi nasional.
BACA JUGA:Harga Pupuk Bersubsidi Turun 20 Persen, Ini Daftar Harga Baru di Mukomuko
BACA JUGA:73 BUMDes di Kabupaten Mukomuko Tak Beroperasi, DPMD Komitmen Lakukan Pembinaan
“Melalui kegiatan edukasi publik seperti ini, kami ingin membangun ekosistem keuangan yang sehat, aman, dan berintegritas tinggi. Kepercayaan masyarakat adalah kunci stabilitas ekonomi,” lanjutnya.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkulu pada Kamis, 30 Oktober 2025 ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, pelaku industri keuangan, akademisi, hingga media.--Heri/rakyatbengkulu.com
Sinergi untuk Mencegah TPPU dan TPPT
Pencegahan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme (TPPU dan TPPT) menjadi perhatian serius bagi Bank Indonesia.