Angka Kecelakaan Masih Tinggi, PO. SAN Ajak Masyarakat Bangun Budaya Berkendara Aman

Selasa 18-11-2025,10:20 WIB
Reporter : Febi Elmasdito
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU. COM — Tingginya angka kecelakaan lalu lintas kembali menjadi perhatian serius dunia transportasi. 

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, Korlantas Polri mencatat 70.749 kejadian kecelakaan dengan lebih dari 11 ribu korban meninggal dunia. 

Meski turun 2,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut tetap dinilai sebagai ancaman serius bagi keselamatan publik.

Sepeda motor masih menjadi moda yang paling banyak terlibat kecelakaan dengan lebih dari 94 ribu insiden pada Semester I 2025. 

BACA JUGA:Ini Dia 7 Lokasi Wisata Akhir Tahun yang Wajib Masuk Wishlist

BACA JUGA:Butuh Tablet Serba Bisa? Infinix XPad 20 Pro Hadir dengan Performa Unggul

Mayoritas kasus dipicu perilaku pengendara yang tidak menjaga jarak aman serta rendahnya kepatuhan terhadap aturan berkendara.

Melihat kondisi tersebut, PT SAN Putra Sejahtera, pengelola Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO. SAN), menggelar seminar sekaligus kampanye keselamatan dengan tema “Membangun Budaya Berkendara Aman dan Bertanggung Jawab” di pool pusat Bengkulu, Selasa 18 November 2025.

Direktur Utama PO. SAN, Kurnia Lesani Adnan (Sani) menegaskan bahwa pembentukan budaya tertib berlalu lintas harus dimulai dari lingkungan terkecil.

“Melalui kampanye membangun budaya berkendara aman dan bertanggung jawab ini, PO.SAN ini ingin membangun kesadaran masyarakat bahwa jalan raya adalah fasilitas umum yang ada dasar hukumnya, ada konsekuensi hukum saat menggunakan jalan,” katanya.

BACA JUGA:Kejagung–Kemenkop Resmikan Penguatan Koperasi Merah Putih, Bengkulu Jadi Pusat Gerakan Jaga Desa 2025

BACA JUGA:Kejaksaan Agung Luncurkan Program Jaga Desa di Bengkulu, Perkuat Pengawasan Dana Desa dan Tekan Tipikor

Sani juga menyoroti maraknya anak di bawah umur yang diizinkan berkendara tanpa memiliki kemampuan maupun kelengkapan keselamatan. Ia mengingatkan bahwa pelanggaran ini kerap berujung fatal.

“Ketidakpatuhan di jalan raya ini berujung pada kecelakaan fatal, termasuk tabrakan dengan kendaraan besar seperti bus. Bahkan yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah anak di bawah umur mengendarai sepeda listrik di jalan raya,” ujar Sani.

Menurutnya, kendaraan besar seperti bus memiliki blind spot serta membutuhkan jarak pengereman lebih panjang, sehingga pelanggaran kecil dari pengendara lain dapat memicu kerusakan parah atau korban jiwa.

Kategori :