2 Bulan Terhambat Masuk TPA Akibat Akses Rusak Parah, Sopir Truk Sampah Bengkulu Lakukan Protes

Rabu 19-11-2025,17:22 WIB
Reporter : Riko Dwi Apriansyah
Editor : Febi Elmasdito

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Puluhan sopir truk pengangkut sampah yang bertugas menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Air Sebakul menggelar aksi damai di halaman Balai Kota Merah Putih, Rabu 19 November 2025 sore. 

Aksi ini menjadi bentuk protes atas akses jalan menuju TPA yang rusak parah, sehingga kendaraan mereka tidak dapat masuk untuk membuang sampah.

Para sopir mengaku kesulitan menjalankan tugas karena badan jalan dipenuhi tumpukan sampah yang makin menggunung, menutup jalur utama dan membahayakan proses pengangkutan.

Dalam aksinya, para sopir meminta Pemerintah Kota Bengkulu segera memperbaiki akses jalan dan menata ulang sistem penanganan sampah di kawasan TPA.

BACA JUGA:Wakapolda Bengkulu Soroti Tingginya Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Minta Semua Pihak Ambil Peran

BACA JUGA:Satpol PP Tegaskan Pedagang dan Pembeli Durian di Jalan Cendana Tertib, Trotoar Bukan Tempat Berjualan

"Ini merupakan aksi damai yang kami lakukan, mungkin sudah 2 bulan terakhir ini kami susah untuk masuk dan buang sampah ke dalam TPA," ujar ketua driver pengangkut sampah di TPA, Dedi. 

Dedi menegaskan bahwa kondisi jalan tidak hanya menghambat operasional, tetapi juga mengancam keselamatan para petugas lapangan.

"Maka dari itu, kami berdiskusi dan minta solusi kepada pihak pemerintah terkait tuntutan kami. Yang penting kami sudah menyampaikan keluhan kepada pemerintah, terkait di jalankan atau tidak nya kami masih menunggu kabar baiknya hingga sore ini," lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa sopir kini berada pada titik kekhawatiran tertinggi akibat penumpukan sampah yang terus menggunung karena akses menuju TPA rusak parah. Mereka mendesak pemerintah segera mengambil tindakan konkret.

BACA JUGA:Upaya Peningkatan Kesejahteraan, Dinsos Mukomuko Usulkan Anggaran Rp237 Juta di APBD 2026

BACA JUGA:168 ASN Ikuti Sosialisasi Aplikasi CoreTax, Pemkot Bengkulu Targetkan Peningkatan Kepatuhan Pajak

"Apabila pemerintah belum juga memberikan solusi atau tindakan jelas tentang ke mana kami harus membuang sampah ini, maka kami terpaksa akan membuangnya di halaman Balai Kota Merah Putih. Karena antrian masuk ke TPA panjang dan akses jalan masuk juga susah," tegas Dedi.

Langkah tersebut, katanya, bukan bentuk provokasi melainkan cara terakhir meminta perhatian pemerintah.

"Ini bukan ancaman, tapi kami sudah kehabisan cara. Sampah sudah menumpuk dan akses ke TPA tidak bisa dilalui," ujarnya.

Kategori :