Awards Disway
HONDA

Kasus DBD di Mukomuko Naik, November 2025 Catat 17 Kasus Baru

Kasus DBD di Mukomuko Naik, November 2025 Catat 17 Kasus Baru

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Mukomuko, Hamdan--Bayu/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, kembali menunjukkan tren peningkatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko melaporkan adanya tambahan kasus baru yang tercatat selama bulan November 2025.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinkes Mukomuko, jumlah kasus DBD mengalami lonjakan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Peningkatan ini menjadi perhatian serius karena berpotensi terus bertambah seiring memasuki musim hujan.

BACA JUGA:Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca Hingga Fashion Premium

BACA JUGA:BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Mukomuko, Hamdan, menyampaikan bahwa sepanjang November 2025 tercatat penambahan 17 kasus baru yang tersebar di sejumlah kecamatan. 

Angka tersebut menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan.

“Kalau dilihat dari data yang masuk, kembali terjadi peningkatan kasus DBD sepanjang November 2025 dengan adanya penambahan sebanyak 17 kasus,” ujarnya, Senin 15 Desember 2025.

Ia menjelaskan, sebelumnya berdasarkan laporan dari 17 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan, jumlah kasus DBD pada Oktober 2025 hanya tercatat sebanyak delapan kasus.

“Peningkatan kasus pada DBD pada November itu, disebabkan karena salah satu faktornya musim hujan dan banyak air tergenang yang tidak dibersihkan sehingga menjadi sarang nyamuk penular penyakit DBD,” jelasnya.

BACA JUGA:Cara Mudah Buka Rekening BRI 2025, Cukup Siapkan KTP dan Setoran Awal

BACA JUGA:SPAM Kobema Siap Operasi 2026, 3.000 Sambungan Air Bersih Gratis untuk Warga Bengkulu

Secara kumulatif, rincian kasus DBD di Mukomuko terhitung sejak Januari hingga November 2025 yakni Januari 15 kasus, Februari 7 kasus, Maret 10 kasus, April 14 kasus, Mei 14 kasus, Juni 5 kasus, Juli 4 kasus, Agustus dan September tidak terdapat kasus, Oktober 8 kasus, dan November 17 kasus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: