Awards Disway
HONDA

Strategic Studies di Kawasan Indo-Pasifik, Jurnalis India dan Indonesia Bahas Arah Diplomasi Baru

Strategic Studies di Kawasan Indo-Pasifik, Jurnalis India dan Indonesia Bahas Arah Diplomasi Baru

Diskusi Strategic Studies menghadirkan Dipanjan Roy Chaudhury dan Taufiq Rahman yang membahas diplomasi Indonesia–India, peran media, serta arah baru geopolitik Indo-Pasifik.--dokumen/rakyatbengkulu.com

Dipanjan menilai Indonesia dan India memegang peran penting sebagai penyeimbang kekuatan global. Indonesia, dengan posisi geografisnya yang strategis di jalur perdagangan dunia, dan India dengan kebijakan Act East Policy-nya, sama-sama menjadi pemain kunci dalam menjaga stabilitas kawasan.

BACA JUGA:Mobil Pemadam Kebakaran di Mukomuko Tua, Dinas Damkar Berharap Penambahan Armada

BACA JUGA:Sampah Tak Lagi Jadi Masalah, Astra Motor Bengkulu Edukasi Mahasiswa Unived Lewat 'Decluttering Mission'

“Sinergi antara jurnalisme dan diplomasi akan menjadi kunci memperkuat narasi kolaboratif di kawasan Indo-Pasifik,” katanya.

Program Voices of Tomorrow merupakan inisiatif dari Kedutaan Besar India di Jakarta dan India News Desk, yang bertujuan mempertemukan jurnalis muda dengan tokoh media dan diplomat internasional.

Menurut Sachin Gopalan, CEO India News Desk, program ini menjadi wadah untuk membangun pemahaman lintas budaya dan geopolitik.

“Masa depan hubungan internasional akan banyak dipengaruhi oleh cara media membingkai isu global. Karena itu, jurnalis muda harus terlibat sejak dini dalam diskusi strategis,” katanya.

Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menilai kolaborasi media antarkedua negara dapat memperkuat diplomasi publik.

“Media menjadi penghubung penting antar masyarakat, dan itu esensial bagi hubungan bilateral yang kokoh,” ujarnya.

BACA JUGA:78,8 Persen Anak di Mukomuko Sudah Terdaftar Memiliki KIA, Target 100 Persen di 2026

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Mukomuko Siapkan Rp1,5 Miliar untuk Pilkades Serentak 2026

Jurnalis Sebagai Penerjemah Dunia Strategis

Menutup sesi, Dipanjan Roy Chaudhury menekankan bahwa jurnalis berperan sebagai penerjemah dunia strategis yang kompleks agar dapat dipahami masyarakat luas. Dengan cara itu, media bisa menjadi instrumen penting dalam membangun kesadaran geopolitik publik.

Sementara Taufiq Rahman menegaskan pentingnya kemampuan analitis di era banjir informasi. “Jurnalis tidak hanya melaporkan, tetapi juga mengedukasi. Itulah esensi jurnalisme strategis,” tutupnya.

Sesi bertema Strategic Studies dalam program Voices of Tomorrow menjadi ruang refleksi penting bagi jurnalis muda di Indonesia dan India.

Di tengah derasnya arus informasi dan rivalitas global, kemampuan berpikir strategis menjadi fondasi utama bagi jurnalisme yang bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: