Hari Pers Nasional 2025: Raja Pane dan Kesuksesan HPN 2025 di Kalimantan Selatan
Raja Parlindungan Pane--Ist/Rakyatbengkulu.com
Di Kalsel dibantu panitia handal Zainal Helmie (Ketua PWI Kalsel) dan Toto Fachrudin (Koordinator Panitia Daerah Kalsel)
Raja adalah wartawan senior yang sarat pengalaman di dunia kewartawanan dan organisasi pers.
Pernah ia menjadi pemimpin redaksi media ibu kota di Jakarta.
Dalam kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Raja sekarang sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.
Dia mengaku sebagai orang Batak yang sudah terkontaminasi kultur Jawa sejak ia kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik tahun 1980-an.
BACA JUGA:Pilih dengan Bijak! Makanan Terbaik Saat Buka Puasa untuk Kesehatan dan Energi
BACA JUGA:7 Tanda Pasangan Bisa Diajak Sukses Bersama, Termasuk Terbuka dalam Berkomunikasi
Saat itu ia masih remaja. Mudah bergaul, mudah menyerap gaya kawannya, setiakawan, dan mudah berempati. Itulah dia.
Kultur Jawa secara perlahan membuat nada bicaranya sering rendah, dengan intonasi yang lembut, tidak melonjak-lonjak.
“Seorang kawan saya ada yang meniru logat Batak saya, persis orang Batak. Padahal saya sudah seperti orang Jawa” kata Raja sambil tertawa ketika menikmati sarapan di sebuah hotel di Banjarmasin.
Namun dalam empat bulan terakhir, Raja sering bicara dengan nada tinggi. Meledak-ledak penuh semangat.
Bahkan, menyuruh dengan nada tinggi.
BACA JUGA:7 Tanda Pasangan Bisa Diajak Sukses Bersama, Termasuk Terbuka dalam Berkomunikasi
BACA JUGA:Makan Buah Setiap Hari? Ini Manfaat Kesehatan dalam Jangka Panjangnya
“Sini kau, jangan jauh-jauh. Duduk dekat saya. Dengarkan baik-baik ya, saya bicara” demikian kalimat yang sering diucapkan Raja belakangan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


