Kuliah Umum BKKBN di UNIB, Menteri Wihaji Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Keluarga Berencana
Kuliah Umum BKKBN di UNIB, Menteri Wihaji Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan Keluarga Berencana--Riko/rakyatbengkulu.com
“Kuliah umum ini menjadi pengingat bahwa kampus bukan hanya tempat belajar ilmu, tetapi juga tempat membentuk peradaban. Mahasiswa UNIB harus siap mengambil peran sebagai agen perubahan di masyarakat,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, Menteri Wihaji menyebutkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi oleh generasi muda saat ini bukan hanya berkaitan dengan aspek fisik atau ekonomi, tetapi juga dengan masalah kesehatan mental dan budaya digital.
Berdasarkan data yang disampaikan, sekitar 70–74 persen pemuda di Indonesia mengalami perasaan kesepian, yang menunjukkan adanya masalah serius terkait kesehatan mental yang perlu perhatian lebih.
“Teknologi itu diciptakan untuk membantu manusia, bukan memisahkan manusia dari kehidupan sosialnya. Handphone bisa menjadi berkah, tetapi juga bisa menjadi ancaman jika digunakan tanpa kontrol. Rata-rata penggunaan gawai 7–8 jam per hari adalah sinyal bahwa kita harus lebih bijak,” tegas Menteri Wihaji.
BACA JUGA:Asbaz Novian Ditunjuk Jadi Plt Kadis Perikanan Mukomuko, Gantikan Eddy Aprianto
BACA JUGA:Indonesia Luncurkan Penghargaan Penginderaan Jauh Asia-Pasifik Pertama di ACRS 2025
Lebih lanjut, Wihaji juga menekankan bahwa keluarga merupakan unit yang paling penting dalam kehidupan manusia.
Mahasiswa, sebagai calon pengantin dan calon orang tua, harus mempersiapkan diri untuk membangun keluarga yang kuat dan sehat.
"Apabila keluarga baik-baik saja, maka negara akan baik-baik saja. Mahasiswa/i adalah calon pengantin yang harus dipersiapkan dengan baik," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Menteri Wihaji juga memberikan pesan penting kepada mahasiswa untuk menjadi generasi yang berencana dan siap menghadapi tantangan.
Ia menegaskan agar para mahasiswa tidak tergesa-gesa dalam menjalin pernikahan pada usia dini jika belum siap secara mental dan fisik, serta untuk menghindari bahaya penyalahgunaan narkotika dan pergaulan bebas.
“Jangan pernah mencoba pernikahan usia dini bila belum siap. Hindari narkotika, dan jauhkan diri dari pergaulan seksual bebas. Kalian adalah masa depan pembangunan keluarga Indonesia. Jadilah generasi yang kuat, sehat, dan berdaya,” pesan Menteri Wihaji.
Acara kuliah umum ini ditutup dengan komitmen bersama antara BKKBN, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan UNIB untuk memperkuat literasi keluarga berkualitas, mengedukasi pentingnya penguatan mental serta meningkatkan kesadaran tentang bahaya pernikahan dini dan penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


