Tarik Semua BPIH, CJH Dinyatakan Mundur

KOTA BINTUHAN - 108 Calon Jemaah Haji (CJH) yang dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci tahun 2020 ini bisa menarik setoran pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 7 juta lebih yang sudah disetorkan ke bank. Namun jika tidak diambil, maka akan jadi tabungan dan keuntungan syariahnya akan diberikan pihak bank kepada CJH satu bulan sebelum keberangkat haji tahun 2021 mendatang. Kasi Haji Kemenag Kaur M. Nasir mengatakan, tahun ini berdasarkan keterangan Menteri Agama bahwa keberangkatan haji ditiadakan. “Kalau CJH Kaur yang gagal berangkat ingin menggunakan uang sisa BPIH yang sudah disetorkan ke bank bisa diambil saat ini. Besarannya kalau tidak salah Rp 7 juta lebih, kalau tidak juga tidak masalah untuk tahun 2021 yang akan datang. Kalau pun ada bagi hasilnya syariahnya itu juga akan diberikan nantinya kepada CJH tahun 2021,” kata M Nasir. Lebih lanjut M Nasir mengatakan kalau CJH Kaur yang gagal tahun 2020 ini juga bisa mengambil semua tabungan hajinya termasuk yang Rp 25 juta. Dengan catatan mengundurkan diri ataupun meninggal dunia. Namun jika ingin tetap antrean maka yang bisa diambil hanya sisa pelunasan BPIH yang sudah disetorkan beberapa bulan lalu. Jika diambil semuanya maka CJH tersebut mundur dan tidak masuk daftar tunggu lagi. Sementara itu sampai dengan saat ini, jumlah daftar tunggu CJH Kaur yang ingin berangkat sudah sampai 2033 yang akan datang. Bahkan untuk tahun 2033 saja saat ini sudah ada 45 CJH yang sudah mendaftar untuk berangkat haji tahun 2033. Dengan gagalnya semua CJH berangkat tahun 2020 ini maka daftar tunggu semakin panjang. Bahkan jika mendaftar naik haji tahun ini, bias saja berangkat tahun 2035 nanti. “Untuk daftar tunggu dengan kuota kita 108 CJH tiap tahun berangkat maka yang daftar tahun ini berangkat 2034 atau 2035 yang akan datang. Kendati batal, namun sampai saat ini belum ada CJH yang melapor mengundurkan diri. Semuanya berharap tahun 2021 yang akan datang bisa berangkat haji,” pungkas M Nasir. (cik)

Sumber: