Baru 31.497 Jiwa Mengisi SPO 2020
KEPAHIANG – Dari 137.191 jiwa jumlah penduduk di Kabupaten Kepahiang, hingga saat ini baru 31.497 orang atau 8.440 Kepala Keluarga (KK) yang sudah mengisi formulir Sensus Penduduk Online (SPO) Tahun 2020. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepahiang, Reclive Wahyu Ginanjar, M.Stat, ketika dikonfirmasi RB, Kamis (4/6). Menurut Reclive, pada dasarnya jumlah KK yang sudah mengakses situs SPO 2020 adalah sebanyak 8.827 KK berdasarkan penghitungan terakhir pada 29 Mei 2020 lalu. Namun dari jumlah tersebut hanya 8.440 KK yang berhasil melengkapi data dan sudah dikirim ke BPS Pusat. “Banyak kendala yang dihadapi masyarakat, sehingga belum melakukan pengisian formulir SPO 2020 di situs yang telah disediakan. Diantaranya karena umumnya masyarakat Kabupaten Kepahiang adalah petani, dengan kepemilikan gadget android masih sangat sedikit,” terangnya. Kalaupun ada masyarakat yang memiliki gadget, namun penguasaannya terhadap internet pun masih banyak yang belum memahami, sehingga untuk melakukan akses mandiri ke website yang telah ada, masih banyak yang belum bisa. “Selain itu juga kendala sinyal selular di beberapa daerah di Kabupaten Kepahiang ini tidak merata. Kalaupun ada sinyal di beberapa daerah, itupun cuma bisa digunakan untuk telepon dan mengirim pesan SMS saja,” beber Reclive. Disisi lain, Reclive mengatakan apapun kendala yang dialami masyarakat saat pengisian SPO tidak begitu mempengaruhi secara kolektif hasil Sensus Penduduk (SP) 2020 nantinya. Karena secara umum BPS Kabupaten Kepahiang hanya ditargetkan sebanyak 10.800 KK yang sudah menginput SPO 2020. “Dari target 10.800 KK tersebut saat ini sudah tercapai 77,88 persennya atau 8.440 KK yang sudah masuk dalam database BPS Pusat. Sisanya nanti akan kita lanjutkan dengan wawancara door to door yang akan dilakukan pada bulan September mendatang,” terangnya. Terkait jadwal wawancara door to door, sambung Reclive, harusnya dilakukan pada 1-31 Juli 2020 mendatang. Namun lantaran penyebaran pandemi Covid-19, pelaksanaan wawancara door to door diundur hingga September 2020 mendatang. “Tentu kita membutuhkan petugas lapangan. Saat ini kita belum melakukan rekrutmen petugas lapangan karena masih menunggu petunjuk dari BPS Pusat. Hal ini lantaran wabah pandemi Covid-19 ini, anggaran BPS mengalami refocusing dan dialihkan untuk penanganan Covid-19. Sehingga untuk rekruitmen, kita akan sesuaikan dengan anggaran yang ada. Yang jelas lebih sedikit dari SP sebelumnya untuk Kabupaten Kepahiang yakni 175 orang,” demikian Reclive. (sly)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: