BANNER KPU
HONDA

Tracing Kasus Terus Dilakukan

Tracing Kasus Terus Dilakukan

BENGKULU - Hingga pertengahan tahun ini, kasus positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu tercatat sebanyak 92 kasus. Dengan tiga orang meninggal yang dinyatakan positif Covid-19. Ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes. Ia mengatakan saat ini pihaknya telah memeriksa 1.138 swab dari hasil tracing kasus.

"Sebanyak 169 swab masih dalam proses pemeriksaan, diantara sampel itu. Juga terdapat dari tracing kasus pada pasien Sy, yang meninggal beberapa hari yang lalu," kata Herwan, kemarin (5/6).

Dikatakannya, pihaknya masih melakukan tracing kasus terhadap kontak erat almarhum Sy, warga Kota Bengkulu yang meninggal di Kabupaten Bengkulu Tengah. Bersama Dinkes Bengkulu Tengah dan jajaran sudah melakukan penelusuran terhadap siapa-siapa saja yang kontak erat dengan pasien tersebut.

“Tentu kita harus melakukan tracing kasus dan semua yang pernah kontak erat mulai dari keluarga, di pemakaman, dan sebagainya harus dilakukan penelusuran lebih lanjut," tutur Herwan.

Ia menjelaskan setidaknya ada 27 orang sudah dilakukan screening dan rapid test. Dimana satu orang hasilnya dinyatakan reaktif. Selain itu,  juga dilakukan contact tracing terhadap keluarganya yang berada di rumahnya di Kota Bengkulu.

 “Kemudian di Kota Bengkulu di rumahnya sudah dilakukan terhadap keluarga dekat,” tutur Herwan.

Untuk diketahui, sebelumnya pasien kasus 77 ini dirawat di RSMY Bengkulu dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dalam prosesnya dia yang memiliki riwayat penyakit penyerta jantung dan diabetes ini diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

“Setelah sempat dirawat Sy ini sudah ditangani dengan baik pasien ini dan dibolehkan pulang. Pulang ke Bengkulu Tengah dan pada 26 Mei yang bersangkutan meninggal dunia. Sementara swab diambil 30 Mei 2020 hasilnya keluar positif,” tukas Herwan.

Disisi lain, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Covid-19, Jaduliwan, SE, MM menyampaikan per 5 Juni 2020 ada tambahan 14 orang kasus Covid-19 berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), satu diantaranya meninggal dunia. Selain itu, ada tambahan satu orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sementara untuk jumlah ODP sebanyak 801 orang, jumlah selesai pemantauan ada 723 orang, jumlah masih dalam pemantauan ada 78 orang.

“Hari ini (kemarin, red) untuk jumlah tambahan ODP 14 orang," tukasnya.

14 ODP ini berasal Kota Bengkulu sebanyak 13 orang, Rejang Lebong sebanyak satu orang dan meninggal dunia kemarin. Kemudian untuk jumlah PDP sebanyak 55 orang, yang dinyatakan sehat sebanyak 12 orang, PDP menjadi konfirmasi sebanyak 7 orang, PDP proses pengawasan sebanyak 17 orang, dan PDP meninggal ada 19 orang.

“Ada satu PDP yang dilaporkan, seorang laki-laki berinisial DLH, umur 42 tahun, Kota Bengkulu, keluhan sesak nafas, batuk, diare dan lemas. Saat ini dirawat di RSUD M. Yunus Bengkulu,” tutupnya.

Status Lebong Sudah Diperbaiki

Masuknya Kabupaten Lebong dalam zona merah, sehingga secara nasional Lebong tidak tercatat sebagai wilayah zona hijau Covid-19. Terkait kejadian itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Drs. Rusdi Bakar, M.Pd menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pusat untuk melakukan perubahan status dari kabupaten itu.

"Jadi ketahuan Lebong tidak termasuk zona hijau, itu ada dua kali vicon (virtual conference.red). Vicon pertama kok kenapa Lebong merah, kan tidak muncul disitu. Ini sudah kita komunikasi ke pusat," kata Rusdi, kemarin (5/6).

Kemudian pada vicon kedua, lanjut Rusdi, ternyata status Lebong masih merah. Akhirnya, pihaknya berinisiatif untuk terus berkoordinasi dan menekan ke pusat agar Lenong berzona hijau.

Setelah itu, dari pihak pusat meminta untuk konfirmasi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Lebong dan Dinkes Provinsi Bengkulu. Ternyata diketahui, ada kejadian kasus pasien yang dari Lebong dirujuk ke RS Argamakmur. Sehingga terlaporkan bahwa pasien itu  positif Covid-19. Padahal yang bersangkutan itu sehat.

"Sekali lagi, ini miskomunikasi. Dan Dinkes sudah mengakui yang link nya ke Kemenkes. Dan itu sudah berubah jadi zona hijau," tambahnya.

Namun, saat ini pihak dari Kabupaten Lebong menginginkan agar adanya rilis dari pusat. Yang menyatakan bahwa Kabupaten Lebong masuk dalam daerah yang berstatus zona hijau atau tidak adanya kasus Covid-19. Dan menyatakan bahwa data sebelumnya terjadi kekeliruan.

" Kita sudah berusaha, disinikan kita punya LO dari BNPB pak Lukman. Rencananya dalam waktu dekat, saya minta beliau ke Lebong," tutur Rusdi.

Rencana kunjungan perwakilan BNPB itu, ntuk menjelaskan kepada masyarakat Lebong. Bahwa data zona hijau itu sudah clear. Dalam artian Lebong telah masuk kepada zona hijau. Dengan ini, untuk di Provinsi Bengkulu hanya Kabupaten Lebong yang masih belum memiliki kasus pasien Covid-19.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM.M.kes,  MM menegaskan, bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Bengkulu, telah meminta maaf atas adanya kesalahan input data yang dilakukan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 pusat.

“Permintaan maaf sudah kita sampaikan. Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19  juga sudah menyampaikan permintaan maaf,. Dan kita sudah koordinasikan ke pusat untuk Lebong zona hijau,” ucap Herwan.

Dikatakannya, Dinkes dan tim gugus tugas juga sudah mengklarifikasi kesalahaan itu ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 pusat.

Ia pun menceritakan kronologisnya, mulai dari alur pengiriman data yang didapatkan dari pusat itu, berawal dari hasil laboratorium rujukan. Hasil laboratorium yang dilaporkan ke provinsi, dilakukan verifikasi ulang atas kasus tersebut, baru kemudian dikirim ke pusat, melalui tim Public Health Emergency Operating Center (PHOC) di Kemenkes.

 Ternyata, lanjut Herwan, ada kekeliruan satu kasus yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara yang ada di Rumah Sakit Argamakmur itu harusnya dibuat Kabupaten Bengkulu Utara, namun tercatat Kabupaten Lebong.  “Itu sudah kita cek, kita bukan mengada-ada,” jelas Herwan.

 Atas kesalahaan itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 pusat telah melakukan perbaikan. Hasil perbaikan itu, juga sudah ditunjukan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Provinsi Bengkulu.  “Kesalahaan ini menjadi evaluasi secara bersama,” tutupnya.

Untuk diketahui, hasil perbaikan itu bisa dilihat melalui portal gugus tugas Covid-19. Sehy masyarakat Lebong tidak perlu kwatir lagi, bawah Lebong saat ini masih berada pada kondisi aman dari penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu.  (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: