HONDA

Belum 100 Persen, Sembako untuk KPM Tersalurkan

Belum 100 Persen, Sembako untuk KPM Tersalurkan

BENGKULU - Penyaluran program sembako penanganan dampak Covid-19 di Provinsi Bengkulu kembali di salurkan. Ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Iskandar ZO melalui Kepala Bidang (Kabid) Penangan Fakir Miskin, Tarmizi. Dari bulan Mei lalu, tercatat 1.780 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)  perluasan program sembako.

“9.464 KPM dari total perluasan program sembako  15.174 KPM sudah mendapatkan bantuan program sembako," kata Tarmizi, Minggu (7/6).

Jumlah tersebut didapati karena, pihaknya belum mendapatkan data dari koordinator daerah program sembako ini di 3 kabupaten. Yakni untuk program sembako di Kabupaten Bengkulu Tengah, Rejang Lebong dan Seluma. “Belum kasih data ke kami karena ada beberapa alasan dan keadaan di lapangan," tambahnya.

Dikatakannya, apabila dijumlahkan data dari KPM di 3 kabupaten tersebut. Maka akan sama dengan jumlah dari penerima seluruh KPM di perluasan program sembako. “Dalam minggu-minggu ini kami akan langsung chek kelapangan untuk koordinasi terkait kendala di lapangan,” jelasnya.

Untuk diketahui, di dalam program sembako ini datanya diperluas. Ada beberapa yang belum tersalurkan seperti kasus yang penerima KPM yang tidak berdomisili dialamatnya, dikarenakan sedang bekerja di kebun. Atau ada beberapa dari orang yang berhak menjadi KPM, namun belum sempat terdata. Apalagi saat ini Provinsi Bengkulu sedang dilanda pandemi Covid-19.

“Hampir semua kabupaten/kota belum bisa tersalurkan 100% dikarenakan kendala di lapangan,” imbuh Tarmizi. Ia pun menjelaskan bantuan sembako ini akan disalurkan berupa kartu rekening. Nantinya untuk di setiap kecamatan ada e-warung. Para KPM ini akan membawa kartu itu dan bisa membelanjakannya ke warung itu.

“Sudah tinggal gesek, kartu ini untuk membeli bahan pangan yang sudah ditentukan. Bantuan sembako ini dulu senilai 150 namun sekarang naik menjadi 200 karena menyesuaikan kondisi," ujar Tarmizi.

Dijelaskannya, pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Dalam proses penyaluran itu pasti ada kendala. Seperti kartunya rusak, ada yang menangani. “Itulah gunanya pendamping desa. pendamping ini bisa menemani atau membantu untuk memperbaiki kartu yang rusak,” tutur Tarmizi.

Dalam penyaluran bantuan kepada KPM, warga yang alamatnya berapa di daerah lereng gunung. Atau yang bersangkutan tidak sedang berada di tempat, atau domisili tidak sesuai dengan alamat identitas. Dan untuk jumlah buka rekening kolektif (burekol) hingga Mei 2020 sebanyak 1.516 dan burekol untuk perluasan  program sembako sebanyak 1.4334 di sembilan provinsi dan satu kota. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"