BANNER KPU
HONDA

Rp 860 Juta Untuk Optimalisasi Lahan

Rp 860 Juta Untuk Optimalisasi Lahan

MUKOMUKO – Pemerintah pusat akan mengucurkan dana hingga Rp 860 juta ke Kabupaten Mukomuko. Dana tersebut untuk kelancaran Program Optimalisasi Lahan. Direncanakan untuk 200 hektare lahan di Mukomuko. Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian (Dispertan) Mukomuko, Ali Mukhibin mengatakan, program ini menyasar enam gabungan kelompok tani (gapoktan). Tersebar di 5 desa di wilayah Kecamatan Ipuh. Bukti keseriusan pemerintah, gapoktan tersebut sudah menerima penyaluran dana. Meskipun di lapangan, belum ada gapoktan yang melaksanakan program tersebut. “Semua gapoktan dari 5 desa di Kecamatan Ipuh telah menerima penyaluran dana kegiatan dari pemerintah pusat. Tetapi, mereka belum bisa melaksanakan program ini,” kata Ali. Sedangkan luas lahan optimasi lahan yang bakal dikelola oleh 6 gapoktan, mencapai 200 hektare. Per hektarenya disediakan anggaran sebesar Rp 4,3 juta. Sehingga totalnya mencapai Rp 860 juta. Anggaran tersebut, lanjut Ali, digunakan untuk membangun sumur bor sebanyak 23 titik. Jika sumur bor selesai dibangun, airnya akan digunakan untuk mengaliri lahan persawahan tadah hujan di wilayah itu. Tujuannya, ketika musim kemarau, petani tetap masih bisa bercocok tanaman dengan mengandalkan air sumur bor. “Untuk saat ini, ada wacana lain mengganti sumur bor dengan membangun sarana irigasi. Kalau sebelumnya di pedoman umum bisa di sarana perpompaan dan sarana perlengkapan lain. Saat kita mau mengusulkan, ternyata tidak boleh dengan alasan rawa harus tergenang, tetapi di wilayah kita ini rawa pasang surut karena berada di pinggir pantai,” jelas Ali. Untuk itu, berdasarkan petunjuk dari pemerintah, lahan rawa tidak diperbolehkan pembangunan pompa air. Tapi di rawa itu pembangunan sarana irigasi. Seperti, pembangunan pintu air atau saluran irigasi. “Untuk memastikan apakah nanti sumur bor atau dibangun irigasi, waktu dekat tim dari pemerintah Provinsi Bengkulu mau turun untuk mengecek lokasi. Rencana perubahan itu harus melihat kondisi di lapangan,” terangnya.(hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: