BANNER KPU
HONDA

Anggaran Disparpora Teracam Direlokasi Lagi

Anggaran Disparpora Teracam Direlokasi Lagi

KEPAHIANG –Sebelumnya 4 program kegiatan dipastikan batal seperti Mountain Valley Festival, Pemilihan Putri Pariwisata, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda). Menyusul dua kegiatan lainnya yang juga ikut dibatalkan lantaran pandemi Covid-19. Adalah seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dan Jambore Pemuda Daerah (JPD). Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang, Tedy Adeba, ST mengatakan pembatalan seleksi paskibra ini setelah pihaknya menerima surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu nomor 295/DISPORA/B.III/2020 tentang Pelaksanaan Seleksi Paskibraka Nasional 2020. Dalam surat dijelaskan bahwa untuk HUT RI ke-75 tahun ini tidak dilaksanakan rekrutmen calon paskibraka dari provinsi untuk tingkat nasional. ‘’Dengan demikian secara tidak langsung untuk seleksi calon paskibra daerah pun ikut dibatalkan,” terang Tedy. Selanjutnya untuk JPD, Tedy mengatakan besar kemungkinan juga dibatalkan. Karena sejauh ini pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut dari Dispora Provinsi Bengkulu mengenai kegiatan ini. Namun lantaran kondisi penyebaran wabah Covid-19 yang terjadi saat ini hampir diseluruh wilayah Provinsi Bengkulu, maka dirinya pesimis kegiatan JPD tetap dipaksa untuk digelar. “Untuk kepastiannya tentu kita menunggu instruksi dari Pemprov Bengkulu. Namun yang pasti hingga saat ini memang tidak ada persiapan mengenai event tersebut,” ujarnya. Diketahui sebelumnya, anggaran Disparpora untuk tahun 2020 sebesar Rp 5,4 miliar. Sebanyak Rp 3,1 miliar anggaran sudah ditangguhkan dan direlokasi, sehingga untuk kegiatan tinggal OPD tersebut tersisa Rp 2,3 miliar. Dengan bertambahnya 2 kegiatan yang batal ini, masing-masing kegiatan memiliki anggaran Rp 900 juta untuk Seleksi Paskibra dan Rp 300 juta untuk JPD, maka angka anggaran yang bisa dikelola oleh Disparpora Kabupaten Kepahiang tinggal sekitar Rp 1,2 miliar. “Kalau anggarannya tidak terpakai, maka dikembalikan kepada kas negara. Selain itu beberapa anggaran disiapkan untuk cadangan guna penanganan penyebaran Covid-19. Jadi saat ini kita berupaya memaksimalkan sisa anggaran yang ada untuk operasional kantor dan belanja langsung lainnya,” demikian Tedy.(sly)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: