HONDA

Pertengahan Juni New Normal, Pulihkan Ekonomi

Pertengahan Juni New Normal, Pulihkan Ekonomi

BENGKULU - Menuju tatanan hidup baru atau yang sering disebut dengan new normal, menjadi prioritas bagi Provinsi Bengkulu. Ini dikatakan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Pihaknya meyakini penerapan new normal di Bengkulu akan dimulai pada pertengahan Juni ini.

"Insya Allah kalau tidak ada perubahan, di atas tanggal 15 Juni ini Bengkulu akan dibolehkan menerapkan new normal," kata Rohidin, Selasa (9/6).

Dikatakannya, Bumi Rafflesia masuk dalam kloter kedua untuk penerapan new normal. Pemetaan ini dilakukan berdasarkan beberapa aspek. Salah satunya berdasarkan tingkat kejadian kasus, sarana prasarana kesehatan, laboratorium yang dimiliki, serta hasil surveilans.

" Maka diharapkan kerja sama dari semua pihak untuk menuju tatanan baru ini," tambahnya.

Ia pun meminta agar seluruh kepala daerah baik walikota maupun bupati agar senantiasa mengajak masyarakatnya untuk mentaati protokol kesehatan. Khususnya dalam penggunaan masker di luar rumah serta physical distancing.

“Persiapan menuju new normal ini pertama kali adalah mendorong kegiatan sosial keagamaan berjalan kembali, terutama masjid dan tempat ibadah lain. Untuk itu pertama kali yang saya datangi adalah masjid, sejak minggu lalu kita sudah melaksanakan Jumatan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," ajak Rohidin.

Ia juga menjelaskan dengan diterapkan new normal tersebut, harapkan dapat mempercepat pencegahan dan penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi.

"Kita bisa segera memulihkan kondisi ekonomi. Khususnya masyarakat kelas menengah. Ini jelas ekonominya sudah bisa berjalan kembali," jelas Rohidin.

Juga kegiatan ekonomi lainnya, seperti kembalinya para siswa ke sekolah juga mahasiswa yang kembali belajar di kampus. Selain itu, juga kembali berjalannya roda perekonomian di pasar dan perbankan.

AKAP Mulai Beroperasi

Pasca adanya pencabutan larangan mudik dari pemerintah pusat, beberapa Angkutan Kota dan Antar Provinsi (AKAP) di Bengkulu kembali mulai beroperasi. Misalnya PO Putera Raflesia, telah mengoperasikan beberapa armadanya. Kepala Divisi PO Putra Raflesia Bengkulu, Epriyanto mengatakan pihak seusai lebaran kemarin sempat tidak beroperasi. Pasalnya melihat kondisi penumpang yang sangat minim.

"Beroperasi sudah pada tanggal 6 Juni kemarin. Tujuan Bengkulu ke Pekan Baru, sedangkan Tanggal 7 Juni kemarin kita juga sudah beroperasi dengan tujuan Bengkulu - Jakarta dan Bandung sampai sekarang.," kata Epriyanto, Selasa (9/6).

Dikatakannya, ditengah pandemi covid - 19 ini Pemerintah telah mengatur agar penumpang kendaraan besar hanya mengisi kapasitas sebesar lima puluh persen.

"Per hari kita ada dua mobil satu bertujuan pekanbaru. Selain itu satu Jakarta hingga Bandung," tambahnya.

Ia menjelaskan ada bus tersebut juga diterapkan protokol kesehatan. Hal ini mengingat pemerintah pusat telah menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19. Baik antar penumpang maupun pengemudi bus.

"Artinya ada jarak batas atau biasanya dua kursi di isi dua penumpang sekarang satu kursi di isi satu orang," tukasnya.

Selain itu, juga ditetapkan menjaga protokol kesehatan menyediakan dengan menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer, juga memakai masker. Kemudian bagi penumpang agar menyiapkan surat keterangan sehat, untuk yang bertujuan seperti Jakarta dan Bandung menyiapkan surat hasil rapid test serta dokumen keterangan dari kelurahan setempat.

"Untuk kapasitas ada lima puluh persen kalau ada 40 orang, harus duduk sebanyak 20 orang," tutur Epriyanto.

Selain itu harus ada surat keterangan sehat untuk khusus tujuan Pekan Baru. Jelasnya dokumen penumpang harus diteliti.

Kemudian dokumen itu, nantinya akan dilaporkan oleh protokol kesehatan penyebrangan. Selain itu penumpang harus membawa seluruh dokumen yang asli.

"Kalau diketahui palsu, kita tidak tanggung jawab kalau dijalan nanti diturunkan serta tidak ada kompensasi kembalian uangnya," tambahnya. Kendati demikian, lanjutnya, untuk tarif tiket masih sama. Untuk Bengkulu tujuan Pekan Baru sebesar Rp 350 ribu sebelumnya Rp 220 ribu. Bengkulu tujuan Jakarta sebesar Rp 675 sebelumnya sebelumnya  Rp 400 ribu sedangkan untuk Bengkulu tujuan  Bandung sebesar Rp 725 ribu sebelumnya Rp 450 ribu. "Kita berharap pemerintah membuka new normal, namun harus seperti biasa. Kita juga ingin tahu kapan penyebaran virus ini selesai," kata Epriyanto.

Ia menjelaskan, masih ada beberapa penumpang yang sulit membuat persyaratan dokumen perjalanan itu. Dan dalam beberapa waktu terakhir ini ada peningkatan untuk jumlah penumpang. Bila dibandingkan bulan sebelumnya. Dan untuk pengiriman barang, masih dalam intensitas yang sama seperti sebelumnya.

"Memang kita masih menerima pengiriman barang namun pendapatan kita mayoritas dari ongkos penumpang saja," tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: