HONDA

Gubernur Bantu Modal Usaha Rp 20 Juta

Gubernur Bantu Modal Usaha Rp 20 Juta

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah menyerahkan bantuan uang tunai Rp 20 juta kepada keluarga Samima (76) Warga RT 13 Kelurahan Sawah Lebar Kecamatan Kota Bengkulu, Selasa (9/6). Sebagai bentuk kepedulian Pemprov Bengkulu dalam meringankan beban masyarakat kurang mampu.

Dikatakan Rohidin, bantuan uang tunai yang diberikan kepada keluarga Samima diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bantuan ini perlu terkelola dengan dijadikan modal untuk usaha. Diantaranya bisa membuka warung atau usaha kecil-kecilan lainnya, sehingga mampu bertahan lama.

"Ini ada uang Rp 20 juta. Kita harapkan bantuan ini perlu dikelola dengan baik secara produktif. Paling tidak penggunaannya dapat untuk kebutuhan jangka panjang," kata Rohidin.

Tidak hanya memberikan bantuan sosial dari program CSR Bank Bengkulu alokasi Gubernur Bengkulu, gubernur juga menyerahkan bantuan kursi roda untuk sang anak Samima, Jauhari (32) yang sudah 10 tahun mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari pohon. Juga ada bantuan tongkat bantu tunanetra untuk Samima, dan bantuan bahan pokok.

"Selain uang, kita juga membawa kursi roda untuk anaknya yang lumpuh, dan tongkat untuk membantu nenek berjalan. Beberapa bahan pokok juga diberikan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga ini," sambung Rohidin.

Rohidin juga mengapresiasi lingkungan rumah sekitar Samima, yang nampak asri, bersih, dan tertata. Menurutnya, walaupun rumah terlihat sederhana dengan ukuran 4x6 meter, namun dengan lingkungan yang asri dan bersih menunjukan penghuninya menyukai kebersihan meskipun di tengah keterbatasan ekonomi, sehingga patut dicontoh.

Dirinya juga berpesan kepada pemerintahan setempat, seperti RT untuk terus memantau dan melaporkan jika ada masyarakat kurang mampu yang butuh bantuan. "Pemerintahan paling depan adalah RT, yang memiliki peran besar sehingga keluarga masyarakat yang kurang mampu terjangkau bantuan,” imbuhnya.

Ketua RT 13 Lesmi Hertiani menjelaskan, Samima hidup dengan ketiga anaknya. Sedangkan suaminya sudah lama meninggal dunia karena jatuh dari memanjat pohon. Selama ini, nenek Samima hidup dari penghasilan dari seorang anaknya yang sehari-hari mencari barang bekas.

"Sudah sejak lama sejak 1980, nenek sudah menetap di sini bersama 3 orang anak laki-lakinya dalam satu rumah berukuran 4x6 meter. Anaknya menjadi tulang punggung setelah beliau mengalami kebutaan sejak 20 tahun yang lalu, sebelumnya ia sebagai pengupas bawang," cerita Lesmi

Lanjutnya, beberapa bantuan juga pernah diterima oleh keluarga nenek Samima, dan sudah dimanfaatkan untuk kehidupannya. Masyarakat sekitar juga sangat peduli, dengan memberi kebutuhan pokok bagi keluarga nenek. "Masyarakat sekitar sering memberi bantuan, begitupun bantuan dari pemerintah seperti bansos, BLT dan sebagainya juga telah masuk dalam data," demikian Lesmi. (key)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: