HONDA

Dewan Pertanyakan Pendistribusian Masker

Dewan Pertanyakan Pendistribusian Masker

KOTA MANNA - Pansus Covid-19 DPRD Bengkulu Selatan (BS) kembali menggelar rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan beberapa perangkat desa di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), Selasa (16/6). Dalam rapat ini membahas pengadaan dan pendistribusian 130 ribu masker. Dewan mempertanyakan pendistribusian masker karena desa yang tidak menerima masker seperti Desa Lubuk Tapi, Kecamatan Ulu Manna. Besarnya anggaran pengadaan 130 ribu masker menjadi perhatian serius bagi pansus. Sebab dana senilai Rp 1,2 miliar yang digunakan untuk pengadaan masker dianggap tidak jelas, apalagi ada desa yang tidak menerima bantuan masker secara simbolis. Dari temuan pansus, ada dua kali pemesanan masker dengan selisih harga mencapai Rp 3.500, pada pemesanan pertama sebanyak 30 ribu lembar dihargai Rp 6.000 per lembar. Pemesanan kedua sebanyak 100 ribu masker dihargai Rp 9.500. Ketua Pansus Covid-19 DPRD BS, Siptin Gunawan menegaskan pengadaan masker tersebut harus jelas, sebab anggarannya cukup besar. “Kembali kami tegaskan, biaya yang dianggarkan sangat fantastis, tapi masih ada warga BS yang tidak kebagian masker, jadi ini perlu diperjelas,” tandasnya. Sementara itu, Kepala BPBD BS, Yarusdi Yunir, S.Sos mengaku pemesanan ratusan ribu masker ini sudah melalui rapat bersama tim gugus tugas dan Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM. Sedangkan untuk persoalan penyaluran yang dianggap tidak merata, dibenarkan Yarusdi. Menurutnya, BPBD hanya fokus memberikan masker kepada masyarakat yang ada di perkotaan dan pusat keramaian. “Memang fokus utama tim gugus yakni di tempat keramaian dan perkotaan dan untuk di desa itu sudah ada pihak desa,” terang Yarusdi. Di sisi lain, menanggapi harga masker yang memiliki selisih harga Rp 3.500, pemilik usaha konveksi, Rosmadi menjelaskan, pemesanan yang dilakukan oleh BPBD saat itu mengalami kelangkaan stok barang. Sehingga pengusaha konveksi terpaksa menaikan harga untuk memenuhi pesanan 130 masker. “Naiknya harga karena saat itu barang yang dipesan minim, jadi terpaksa harga dinaikkan,” jelasnya.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: