HONDA

SMK Tanpa Zonasi, PPDB Jalur Zonasi, Mundur

SMK Tanpa Zonasi, PPDB Jalur Zonasi, Mundur

BENGKULU – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak memberlakukan zonasi. Bagi pendaftar tercepat lebih berpeluang untuk diterima sesuai dengan daya tampung sekolah. Pendaftaran SMK dimulai tanggal 22-27 Juni.

“Khusus PPDB di SMK tanpa zonasi, dan juga tidak memberlakukan jalur penerimaan seperti di SMA, yaitu jalur pindah (ikut orangtua tugas), afirmasi atau prestasi. Pendaftar tercepat, dia yang diutamakan disesuaikan dengan daya tampung sekolah,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat, M.Pd.

Penyesuaian jadwal PPDB ini, terang Eri menyesuaikan dengan juklak juknis yang baru. Tidak hanya jadwal PPDB SMK berubah, yaitu semula dari 22-30 Juni menjadi 22-27 Juni atau ditutup lebih cepat dari jadwal awal. Akan tetapi jadwal PPDB SMA ikut disesuaikan, khususnya penerimaan untuk jalur zonasi, mundur dari jadwal. Semula dijadwalkan serentak dengan tiga jalur lainnya, yaitu mulai 22-27 Juni, diundur dimulai pada 28 Juni-6 Juli.

“Mulainya tetap sama, 22 Juni tapi khusus untuk PPDB SMK, dan PPDB SMA jalur prestasi, jalur perpindahan, afirmasi dimulai lebih dulu dan ditutup tanggal 27 Juni. Untuk pendaftaran dilakukan secara online atau ofline,” terang Eri.

Sedangkan untuk jadwal pendaftaran ulang, sambung Eri, sementara ini belum ada perubahan. Pendaftaran ulang di SMA dimulai 9-11 Juli setelah diumumkan tanggal 8 Juli, dan pendaftaran ulang SMK lebih dulu dimulai tanggal 6-11 Juli. Untuk pendaftaran ulang ini dikarenakan siswa harus membawa langsung persyaratan ke sekolah, maka sekolah sudah diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan mentaati protokol kesehatan di masa wabah Covid-19.

“Sekolah sudah kita minta untuk menerapkan physical distancing, jaga jarak bisa membatasi jumlah yang datang perharinya. Juga harus menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk lingkungan sekolah,” imbuhnya.

Ditambahkan Kabid Pembinaan SMA Dikbud Provinsi Bengkulu Zahirman Aidi, M.TPd terkait PPDB, ada 4 jalur PPDB di SMA  dengan persentase berbeda. Meliputi untuk jalur zonasi (jarak terdekat sekolah dengan rumah siswa) sebanyak 60 persen, jalur afirmasi (pemegang Kartu Indonesia Pintar, dan penerima manfaat program bantuan pemerintah lainnya) 15 persen, ikut orangtua (pindah tugas) 5 persen, dan prestasi 20 persen dari daya tampung sekolah masing-masing.

“Jalur penerimaan berdasarkan zonasi itu tetap paling banyak persentase penerimaannya. Tidak bisa dimainkan karena tersambung langsung dengan sistem,” tegas Zahirman yang juga diiyakan plt kadis dikbud.

Sementara itu, diketahui daya tampung SMA/SMK sederajat negeri/swasta se Provinsi Bengkulu mencapai 36.880 siswa. Meliputi, daya tampung SMA ada 22.054 siswa dan SMK 14.826 siswa. Jumlah daya tampung ini dinilai cukup bahkan berlebih untuk menampung jumlah lulusan SMP sederajat di Provinsi Bengkulu.

Sementara Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah pihaknya telah menyiapkan  langkah-langkah yang bersifat paralel, dalam upaya menuju masyarakat Bengkulu yang produktif dan tetap aman Covid-19 dalam berbagai sektor. Hal ini dilakukan untuk beradaptasi dan menyambut penerapan kebiasaan baru di pandemi Covid-19 ini.

"Tujuan akhirnya nanti masyarakat disiplin terhadap protap, sehingga normal kembali beraktivitas sebagaimana biasa. Sembari menunggu petunjuk dari pusat," kata Rohidin, Rabu (17/6).

Dikatakannya, meskipun masih ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Namun jumlahnya relatif kecil bila dibandingkan beberapa waktu lalu. Ditambahkan dengan kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan yang semakin meningkat.

"Sebelumnya Kota yang pertama ditetapkan zonasi merah, saat ini berubah menjadi zonasi orange , sedangkan kabupaten lainnya berwarna kuning hanya satu kabupaten berwarna hijau yakni Lebong," jelas Rohidin.

Ia pun menyebutkan pihaknya tengah melakukan lima tahapan untuk menuju Provinsi Bengkulu aman dari penyebaran Covid-19. Untuk itu, pihaknya bersama  Forkominda dan Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu, serta Gugus Tugas Penanganan Covid-19, terus melakukan persiapan untuk menyambut new normal. Dimulai dengan pemetaan zona di 9 kabupaten 1 kota.

"Hasil pemetaan ini berdasarkan surveilans kemudian evaluasi dari semua indikator-indikator yang ada," ucap Rohidin.

Kemudian, tahap sosialisasi, edukasi dan promosi, ini terus menerus dilakukan sehingga jangan sampai masyarakat abai untuk mematuhi protokol kesehatan. Setelah itu, pihaknya pun akan memastikan tersedianya sarana prasarana kesehatan.

"Tersedia dan mampu menangani kalau kasus terjadi, kita pastikan itu," imbuhnya.

Kemudian, tahapan selanjutnya mulai melakukan penerapan pada posisi kebijakan publik. Tahapan terakhir, masuk kepada era new normal, yaitu masyarakat produktif aman dari Covid-19.

"Pada waktu itulah dibutuhkan penerapan langsung, maka dari rapat ini nanti saya langsung akan mengeluarkan beberapa surat keputusan, kemudian surat edaran, SOP, terakhir Peraturan Gubernur yang menjadi landasan ketika melakukan operasi di lapangan," tutupnya.

Disisi lain, Bengkulu Brigjen. Pol. Drs. Sahimin Zainudin memastikan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Pihaknya pun akan membantu dengan menurunkan personel untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami pentingnya protokol kesehatan.

"Kita meminta agar dengan adanya new normal maka daerah ini betul betul aman dari wabah tersebut. Misalnya dengan memberikan pemahaman di masyarakat," tutupnya. (key/war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: