HONDA

Setop Beroperasi, Sopir Bus Pelajar Tetap Digaji

Setop Beroperasi, Sopir Bus Pelajar Tetap Digaji

KOTA BINTUHAN – Selama wabah Covid-19 ini semua siswa di Kaur, terpaksa harus belajar di rumah. Hal ini juga berdampak pada bus sekolah di Kaur. Sebanyak 27 unit bus sekolah baik yang roda enam dan roda empat semuanya dikandangkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kaur. Kendati demikian, semua sopir yang juga ikut dirumahkan karena dampak covid-19 tetap mendapat honor atau gaji seperti biasanya setiap bulannya yaitu Rp 800 ribu per orang untuk bus roda empat dan Rp 1 juta untuk sopir bus roda enam. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kaur Anuar Sanusi kepada RB kemarin. Menurut Anuar, pihaknya tidak bisa memutuskan kerja mereka karena dampak covid-19. Kendati di rumahkan namun semua sopir bus sekolah tetap akan mendapatkan gaji seperti biasa. Dan ini sudah menjadi perintah dari Bupati Kaur Gusril Fauzi, yang meminta agar tidak ada sopir bus yang dipecat karena covid-19. “Sesuai dengan perintah bupati semua sopir bus sekolah kita rumahkan dan bus sekolah yang ada pun kita kandangkan. Namun walau di rumahkan semua sopir tetap mendapatkan gaji dan akan di transfer ke rekening mereka masing-masing. Dan ini sudah kita bahas bersama, sehingga mereka tetap bisa gajian walau terkena dampak covid-19,” terang Anuar Sanusi kepada RB. Lebih lanjut menurut Anuar Sanusi, semua bus sekolah yang dikandangkan ini dipastikan tidak akan dioperasikan sampai dengan bulan Agustus 2020. Pasalnya dana minyak dan sebagainya untuk bus sekolah yang ada sudah habis dialihkan ke covid-19. Jadi jika pada Juni 2020 mendatang anak-anak mulai sekolah bus sekolah belum dapat dioperasikan karena terkait belum adanya anggaran operasional setiap bulannya. Sehingga bus-bus sekolah yang ada saat ini akan beroperasi bulan September 2020 yang akan datang itu pun jika dalam APBD Perubahan anggaran operasional bus kembali dianggarkan. Hal ini disampaikan Anuar Sanusi, kalau covid-19 ini juga berdampak pada operasional bus sekolah. Dan pemotongan ini juga beralasan karena selama covid-19 semua bus juga tidak beroperasi mengantar dan menjemput anak sekolah. “Semua bus sekolah akan kita kandangkan sampai Agustus, karena biaya operasionalnya sudah habis sampai Agustus karena dialihkan ke covid-19. Setelah itu baru kita operasi kembali, jika biaya minta per bulan untuk bus sekolah ini kembali dianggarkan,” pungkas Anuar Sanusi. Dari pantauan RB, sudah lama bus-bus tersebut terparkir di garasi milik Dinas Perhubungan Kaur. Kendati demikian setiap pagi bus tersebut selalu di panaskan dan dicek oleh pihak Dishub Kaur. Untuk memastikan kalau semua bus dalam kondisi baik dan siap dioperasikan jika dibutuhkan nantinya.(cik)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: