Pastikan Perkuliahan Tetap Berjalan
BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan bahwa semua mahasiswa yang ada di Provinsi Bengkulu harus melanjutkan kegiatan kuliahnya. Terkait permasalahan yang berkenaan dengan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), perkuliahan via daring, dan KKN. Pemprov pun akan memfasilitasi bagaimana proses pembelajaran di pandemi ini harus tepat waktu dengan jadwal studinya.
"Pertama, terkait dengan pelaksanaan KKN. Mulai tahun ini bisa dilakukan secara mandiri di tempat masing-masing. Silahkan cari topik yang sejalan dengan studinya," kata Rohidin, usai memfasilitasi pertemuan seluruh pimpinan perguruan tinggi (PT) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se provinsi Bengkulu di Gedung Daerah Balai Raya Semarak, Kamis (18/6).
Sementara untuk mahasiswa yang tidak pulang kampung, maka dapat melakukan KKN di sekitar lokasi kosnya sendiri. Bisa bersinergi untuk kegiatan penganan Covid-19, atau kegiatan di lapangan lainnya. Itu dapat dihitung sama dengan kegiatan KKN.
"Sehingga tidak ada alasan untuk tidak terselenggaranya KKN, itu bisa dilakukan secara mandiri dan low cost," tambahnya.
Kemudian, terkait kuota yang digunakan untuk perkuliahan dengan daring. Mengingat kebanyakan dari kampus melaksanakan perkuliahan dengan model jaringan tersebut. Pihaknya pun memberikan beberapa alternatif. Salah satunya, ada beberapa perguruan tinggi yang akan cast back uang perkuliahannya, yang disesuaikan dengan kemampuan perguruan tinggi.
"Perkuliahan akan dilakukan menggunakan media selain zoom. Misal WA grup, yang materi dan tugas kuliah akan dishare di sana," tukas Rohidin.
Solusi yang ketiga, pihaknya akan menyurati Kominfo Pusat. Meminta agar diturunkan tarifnya dari semua provider. Pasalnya, dalam pandemi ini lebih banyak untuk penggunaan data internet itu.
"Mereka juga bisa menurunkan biaya, karena kondisi pendapatan masyarakat yang tidak terlalu bagus," tukasnya.
Andai ada mahasiswa yang terdampak Covid-19, lanjut Rohidin, yang tidak bisa membayar SPP akibat terdampak Covid-19. Maka dipastikan mahasiswa itu tetap akan teregistrasi di kampusnya.
Dikatakannya bahwa memang jika diterapkan secera menyeluruh, memang tidak mungkin mengingat akan menyebabkan permasalahan pada kampus tersebut. Maka dari itu hanya diperuntukkan khusus bagi mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu lagi membayar karena dampak Covid-19.
"Kriterianya ya itu tadi, yang orang tuanya tidak bekerja karena terdampak Covid, atau yang orang tuanya meninggal karena Covid. Atau misal ada yang orang tuanya PDP. Yang seperti inilah yang dipastikan akan mendapatkan keringanan dan tetap akan bisa berkuliah," ujarnya.
Ditambahkan Rektor Universitas Hazairin (Unihaz) Bengkulu Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si., semua kendala yang disampaikan mahasiswa terkait perkuliahan saat ini. Menurutnya, pihak perguruan tinggi akan membuat kebijakan yang bersifat evaluasi.
"Jika bicara dampak, semua pihak juga terdampak, bukan hanya mahasiswa. Dan kesimpulan yang disampaikan bapak gubernur, itu sudah menjadi solusi tepat untuk ke depannya,” kata Yulfiperius. (war) Keringanan untuk Perkuliahan Dalam Pandemi Covid-19 - Kegiatan KKN dilakukan secara mandiri - Perkuliahan melalui daring dapat menggunakan media seperti WhatsApp, Telegram, sehingga meminimalisir penggunaan kuota. - Pemprov akan menyurati Kominfo Pusat agar diturunkan tarifnya dari semua provider - Keringanan biaya UKT bahkan dapat digratiskan bagi mahasiswa yang orangtuanya terdampak Covid-19, dengan persyaratan tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: