Bup Umumkan Zona Kuning
SELUMA - Kabupaten Seluma jadi zona merah setelah ada dua pasien positif Covid-19 di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja beberapa waktu lalu. Namun saat ini, kedua pasien positif itu sudah dinyatakan sembuh setelah hasil swab keduanya sudah keluar. Sebelumnya ZA (29) yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, sudah lebih dahulu dinyatakan sembuh dengan melalui dua kali swab evaluasi. Sedangkan SY (57) dinyatakan sembuh setelah melewati sebanyak lima kali swab evaluasi Covid-19. Setelah dinyatakan sembuh, kini Kabupaten Seluma hanya tersisa satu orang pasien positif yang kini dirawat di RSHD Kota Bengkulu inisial TA (20), warga Desa Pasar Ngalam Kecamatan Air Periukan. Bupati Seluma, H Bundra Jaya, SH, MH menyambut baik kabar tersebut. Tetapi lanjut bupati masyarakat Seluma tetap diminta berhati-hati dan selalu mematuhi peraturan protokoler kesehatan. Sehingga seterusnya Kabupaten Seluma terus aman dari penyebaran Covid-19. Karena saat ini dua pasien positif Covid-19 asal Desa Cahaya Negeri itu dinyatakan sembuh total. Jadi saat ini hanya tersisa satu orang positif Covid-19 yang diketahui seorang mahasiswa asal Desa Pasar Ngalam. “Alhamdulillah, dua pasien positif telah dinyatakan sembuh. Untuk ZA sudah lama dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk SY baru dinyatakan sembuh. Semoga tidak ada lagi kasus baru,” imbuh bupati. Lebih lanjut dikatakan Kabupaten Seluma akan kembali menuju ke zona hijau seperti sebelumnya. Ini dapat tercapai apabila tidak ada lagi kasus baru dan pasien positif telah dinyatakan sembuh semuanya. Mengingat di Kabupaten Seluma masih ada satu pasien positif yang tengah dirawat di Kota Bengkulu. Jadi Kabupaten Seluma masih zona kuning. “Karena masih ada satu, saya menyatakan Seluma zona kuning. Kita harap bisa menjadi zona hijau kembali,” lanjutnya. Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma Rudi Syawaludin bahwa SY masih melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari kedepan. Setelah itu nantinya yang bersangkutan sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa dengan masyarakat. Karena yang bersangkutan diketahui juga miliki penyakit penyerta. Maka Tim Gugus Tugas terus melakukan pemantauan rutin. “Aktivitas kembali kemasyarakat sudah boleh. Warga sekitarnya juga sudah diimbau untuk tidak mengucilkannya. Tapi kita tetap pantau.” Demikian Rudi.(cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: