HONDA

Gubernur Optimis Pariwisata Berkembang

Gubernur Optimis Pariwisata Berkembang

BENGKULU – Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA optimis wilayah pesisir Kabupaten Kaur dengan pesona eksotis, dan didorong budaya lokal yang tidak dimiliki daerah lain mampu berkembang menjadi daerah wisata. Sebagai salah satu poros pariwisata di Provinsi Bengkulu.

“Kaur itu unik dan eksotis, mulai dari pantainya, kulinernya hingga budayanya memiliki prospek ekonomi yang cukup baik,” ujar Rohidin saat menjadi narasumber Diskusi Nasional (Webinar) Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kaur Pasca Pandemi Covid-19 dengan materi Grand Design Sektor Pariwisata Provinsi Bengkulu Pasca Pandemi Covid-19, bertempat di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Sabtu (20/6).

Lanjutnya, pariwisata Kaur akan semakin menggeliat dengan optimalnya akses penghubung ke provinsi tetangga, seperti Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung. Selama 2 tahun ini akses antar provinsi tetangga terus dibenahi. “Khusus di Kabupaten Kaur Padang Guci, Kaur Tengah dan Kaur Selatan kondisi jalannya 80 persen sangat baik. Sekarang ini Simpang Tiga Tanjung Iman, Muara Sahung dan Air Tembok sebagai pintu pengembangan wisata Kaur melaui jalur darat menuju Oki Timur, Sumatera Selatan,” beber Rohidin.

Menurut Rohidin, melalui akses tersebut pelancong dari Sumatera Selatan dengan mudah dapat berwisata ke Kabupaten Kaur yang terkenal sebagai tujuan wisata bahari. Seperti ada pantai Cuko, Pantai Linau, Sekunyit, Way Hawang dan berbagai destinasi lainnya. Selain didukung dengan potensi alam dan kulinernya, masyarakat Kaur juga terkenal ramah dan religious.

“Kesenian lokalnya pun menarik, Kaur memiliki tarian namanya Tari Dewa Sembilan yang sakral tentu akan memukau wisatawan, ditambah lagi dengan sate guritanya yang khas sebagai salah satu kuliner andalan,” terang Rohidin.

Ketua Umum Persatuan Warga Kaur (PWK) Jabodetabek, Iskandar Novianto, menambahkan untuk membangkitkan wisata Kaur memang tidak mudah apalagi setelah diterpa pandemi Covid-19. Pengembangan pariwisata ini juga harus didukung dengan industri kreatif baik itu cendera mata, kuliner, maupun home stay yang nyaman bagi para pelancong. Karenanya, para pelaku usaha khusunya Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) perlu didorong melalui pelatihan dengan tahapan-tahapan yang tepat, sehingga budaya lokal tetap terjaga dengan baik.

“Kita yakin bila mengembangkan pariwisata artinya kita akan membangunkan berbagai sektor, mulai dari sektor usaha, keamanan dan lain sebagainya. Perlunya kita memaksimalkan teknologi informasi mulai dari promosi hingga edukasi melalui pelatihan di masa pandemi ini,” demikian Iskandar. (key)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: