Tolak RUU HIP, IMM Demo DPRD
BENGKULU – Penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) juga terjadi di Bengkulu. Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bengkulu menggelar orasi di halaman masjid Raya Baitul Izzah, Rabu (1/7).
Semula aksi ini akan digelar di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, namun karena tidak mendapatkan izin maka aksi digelar di halaman masjid. “Kita tidak diiizinkan untuk menggelar aksi, alasannya covid padahal kami sudah membatasi jumlah massa aksi, yaitu hanya 15 orang dan menggunakan masker,” sesal Koordinator Lapangan (Korlap) Kelvin Aldo.
Pantauan Rakyat Bengkulu, massa dari IMM sudah berkumpul sejak pukul 13.00 WIB. Rencana awal dalam aksi ini tidak hanya IMM yang akan turun ke jalan, melainkan beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya. Aksi dalam rangka mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin di tengah pandemi Covid-19 ini, ditujukan tidak hanya kepada pemerintah daerah tapi kepada pemerintah pusat.
“Kita ingin menyerahkan pernyataan sikap langsung kepada wakil rakyat agar bisa diteruskan ke pemerintah pusat. Tapi karena hanya ada 2 pilihan bagi kita, dibubarkan secara paksa atau membubarkan diri, kita pilih membubarkan diri karena tidak ingin bentrok,” sambungnya.
Ada 11 tuntutan yang tertuang dalam pernyataan sikap IMM Kota Bengkulu. Meliputi, menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) serta cabut RUU HIP dari prolegnas, menolak dan hentikan pembahasan omnibus law cipta kerja, hukum mati penyiram air keras kepada Novel Baswedan dan ungkap aktor kebiadadan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan sebagai bentuk komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia.
Lalu, mendesak Polri untuk menindak tegas buzzer-buzzer yang berkeliaran menyebabkan berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian dan isu SARA demi menjaga demokrasi yang cerdas dan bermartabat. Bebaskan mahasiswa yang ditangkap karena melakukan demonstrasi di setiap daerah dan tindak tegas oknum-oknum polisi yang melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa, dan lainya.(key)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: