HONDA

Kesalahan Koordinat Hambat PPDB Zonasi

Kesalahan Koordinat Hambat PPDB Zonasi

BENGKULU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bengkulu mengalami kendala. Salah satunya kesalahan koordinat rumah calon siswa dengan sekolah terdekat. Ini disampaikan oleh Yunita, salah satu wali murid. Ia mengatakan karena kesalahan koordinat itu mengakibatkan sekolah yang didapatkan itu berubah. Jadi masalah.

"Titik dari rumah kita itu salah, seharusnya sekolah yang lebih dekat itu SMP 14 bukan SMP 6. Kalau di SMP 6 itu jauhkan, dua kali naik angkot. Anak kami gak mau sekolah disitu, nangis dia," kata Yunita, kemarin.

Dikatakannya, pendaftaran PPDB itu ia lakukan di warung internet (warnet) terdekat. Pasalnya pendaftaran tidak dapat menggunakan handphone android. Karena link pendaftaran itu tidak bisa dibuka.Ia berharap agar anaknya dapat bersekolah di sekolah yang dekat dengan rumah mereka.

"Kita carikan yang lebih dekat. Rata-rata ibu-ibu disini juga sama masalahnya," tambahnya.

Hal serupa juga dialami oleh Beti, salah satu wali murid yang mendatangi Diknas Kota Bengkulu. Kali ini ia berkeinginan agar proses pendaftaran ini segera selesai. Ia khawatir kuota sekolah nanti akan penuh. Sehingga anaknya tidak bisa masuk ke sekolah tersebut.

"Dilihat, katanya zona kami itu jauh. Padahal rumah kami itu dekat dengan SMP itu, kenapa kami ditarok di SMP lain. Makanya kami disuruh ke Diknas, apakah bisa dicabut atau tidak," tukasnya.

Disisi lain, Panitia PPDB Diknas Kota Bengkulu, Beni Rasdiwansyah mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa operator di aula Diknas Kota Bengkulu. Untuk melayani kendala saat proses PPDB ini. Salah satunya terkait kesalahan koordinat tersebut.

"Banyak keluhan dari orang tua, tentang koordinat ini. Ada yang kedekatan tu, misalnya di SMP 1 dan dia daftarnya melalui warnet. Warnetnya dekat tu tidak sampai 10 meter, setelah diverifikasi oleh sekolah ternyata berubah. Akhirnya izin koreksinya disini," kata Beni.

Kemudian, lanjutnya, bagi berkas yang terlanjur diverifikasi kemudian didata ulang. Baru diketahui, ternyata ada kesalahan sehingga memerlukan pihaknya membuat izin koreksinya disini.

"Gak mungkin kan dengan jarak 5 meter atau 10 meter jaraknya itu. Akhirnya kami memberi izin gitu. Paling banyak titik titik yang salah itu di SMP 2, SMP 5, Insyaallah SMP lainnya tidak," tukasnya.

Ia mengatakan layanan perbaikan itu dibuka hingga jam pulang kantor. Memang untuk kemarin jumlah wali murid yang dating tidak sampai ratusan. Namun dikarenakan proses sedikit lama, sehingga mengakibatkan jadi menumpuknya berkas dan antrean. Terkait hal ini, pihaknya selalu mengingatkan para wali murid untuk mengindahkan protokol kesehatan pencegahan covid-19. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: