HONDA

DAK RTLH Dikucurkan Lagi Program Rehab Rumah Terwujud

DAK RTLH Dikucurkan Lagi Program Rehab Rumah Terwujud

SELUMA - Setelah sebelumnya anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk  Bantuan Rumah Swadaya (BRS) Kabupaten Seluma dibatalkan pemerintah pusat, kini DAK khusus untuk Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2020 itu, dikucurkan kembali. Maka progam RTLH itu dipastikan terlaksana tahun ini. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Seluma, Erlan Suadi, SP, M.AP menjelaskan saat ini sudah ada pemberitahuan dari Kementrian, anggaran DAK yang sempat ditarik akan dikucurkan kembali. Dengan dikucurkan kembali anggarannya, dapat dipastikan program itu bisa dilaksanakan. Walaupun sempat tertunda, pihaknya meyakini program ini bisa selesai dengan jadwal yang ditentukan sebelumnya. "Alhamdulillah program BRS yang sempat tertunda bisa dilaksanakan lagi. Karena dananya dikembalikan ke daerah lagi," tegas Erlan. Lanjut Erlan untuk di Kabupaten Seluma ada 187 penerima bantuan. Jumlah itu tersebar pada 10 desa dan 6 kecamatan. Jadi berdasarkan Perpres 72 Tahum 2020, tentang postur perubahan APBN 2020 akan dilaksanakan. Setelah sebelumnya tertunda karena Covid-19. "Ini khabar baik bagi masyarakat Seluma, khususnya yang sudah lolos verifikasi oleh tim teknis dan fasilitator lapangan pada bulan Februari dan Maret lalu. Dinas Perkim Seluma komitmen akan menyelesaikan program bantuan rumah swadaya ini dengan baik dan tepat waktu,’’ terang Erlan. Ada beberapa desa yang menjadi fokus kegiatan BRS ini. Diantaranya Desa Pandan, Kunduran, Sukamaju, Niur, Lubuk Lagan Talo Kecil, Penago Baru, Tanah Abang  Kelurahan Sembayat, Kelurahan Dermayu serta Desa Lubuk Betung. Dinas Perkim berkomitmen untuk menyelesaikan program bantuan rumah swadaya ini dengan sebaik mungkin. Pengentasan RTLH jadi RLH tentu berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, aspek kesehatan, sosial, ekonomi , pendidikan dan keselamatan diri. Dinas Perkim mengharapkan kepada semua camat dan kepala desa yang menjadi lokus kegiatan rumah swadaya malalui prpgram BSPS dan BRS ini untuk bekerjasama mensukseskan kegiatan ini. Program ini bersifat gotong royong serta padat karya tunai. Jadi masyarakt didorong berperan aktif berswadaya dan berprakarsa untuk menyelesaikan rumah warga yang tidak layak. Sehingga pada akhirnya memenuhi dimensi keamanan dan kekuatan rumah dengan kecukupan luas rumah dan sanitasi yg sehat.(cup)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: