Polres Kerahkan Kekuatan Penuh Pam Pilkada
MUKOMUKO – Meski Covid-19 masih berstatus pandemi, namun Polres Mukomuko tetap mengerahkan kekuatan penuh. Untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak di Mukomuko tahun ini. Bahkan Polres tidak hanya mengerahkan seluruh kekuatan yang ada di Mukomuko. Tapi juga akan meminta dukungan kekuatan dari Polda Bengkulu maupun dari Kore 041/Gamas. “Kita didukung kekuatan TNI dan kekuatan yang lain yang bisa didatangkan. Baik dari Polda Bengkulu maupun dari Korem 041/Gamas. Semuanya untuk mendukung kita. Tentunya disesuaikan dengan kerawanannya,” kata Kapolres Mukomuko AKBP. Andy Arisandi, SH, S.IK, MH. Operasi untuk pengamanan Pilkada Mukomuko, direncanakan digelar mulai 3 September 2020. Sesuai dengan tahapan Pilkada, hingga tuntasnya pelaksanaannya di Mukomuko. “Karena tahapan inti sudah dilakukan KPU,” kata Kapolres. Disampaikan Kapolres, tidak ada perbedaaan besar dari pam Pilkada di era pandemi Covid-19. Hanya saja, seluruh personel yang terlibat, diberi kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD). Kemudian pihaknya masih akan mengevaluasi, sistem pengamanan (Sispam). Terutama terkait dengan kegiatan yang banyak melibatkan massa. “Jadi kegiatan yang bersifat massa, akan dievaluasi dulu karena di pandemi Covid-19 ini. Diupayakan tidak ada kegiatan yang mengumpulkan massa. Ini supaya protokol kesehatan diterapkan,” sampai Kapolres. Pihaknya tetap berharap tidak ada kegiatan besar yang melibatkan banyak masyarakat secara bersamaan. Selagi Covid-19 yang berstatus pandemi itu itu dinyatakan aman oleh pemerintah. Agar status zona hijau tetap disandang Kabupaten Mukomuko. “Dihindari melibatkan banyak massa untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Mukomuko. Dengan harapan, Mukomuko tetap zona hijau. Ini bentuk mendukung terlaksananya dan suksesnya Pilkada di Mukomuko,” harap Kapolres. Terkait daerah rawan, disebut Kapolres, pemetaan sementara, ada daerah rawan keamanan karena potensi konflik. Dan ada juga daerah rawan keamanan karena jarak tempuh yang jauh. Sehingga perlu mendapatkan perhatian serius pihaknya. “Untuk tingkat kerawanan, secara konflik berpotensi ada di Ipuh. Kalau keamanan secara jarak, di Malin Deman. Tapi untuk dinamika masyarakatnya, Malin Deman masih tergolong kondusif. Ipuh kenapa perlu jadi perhatian, karena bisa dilihat bagaimana masyarakat Ipuh dalam percaturan politik agak menonjol,” pungkasnya.(hue)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: