Diupayakan Tidak Ada Pengurangan Honorer
KOTA MANNA - Banyak tenaga medis yang dibantukan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna, menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan rekomendasi DPRD Bengkulu Selatan (BS) supaya ada penataan tenaga honorer. Tapi pernyataan lain datang dari Wakil Bupati BS Rifai Tajudin. Wabup malahan mengupayakan supaya tidak ada pengurangan tenaga honorer di RSUD HD Manna. Ini juga terjadi akibat dari refocusing anggaran secara besar-besaran. Tentunya berimbas terhadap beban belanja pegawai. Salah satunya pembayaran honorium tenaga honorer di OPD dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD HD Manna. Maka untuk menanggulangi beban belanja pegawai yang begitu besar, DPRD BS menginginkan adanya pertimbangan dari eksekutif dalam rekruitmen tenaga honorer. Salah satunya di RSUD HD Manna. Tapi masukan dari DPRD BS untuk evaluasi tenaga honorer di RSUD HD Manna kurang mendapat respon oleh Wabup. Diakui Rifa’i, akan kebutuhan tenaga medis RSUD HD Manna memang harus banyak. Apalagi di tengah wabah Covid-19. Jadi dia mengupayakan agar tidak ada evaluasi ataupun tenaga honorer yang dirumahkan. ‘’Tetapi soal rekomendasi pembatasan rekruitmen tahun depan, saya pastikan, mempertimbangkan hal itu dengan manajemen RSUD HD Manna,’’ tegasnya. Jadi papar Wabup, disarankan agar tenaga honorer di RSUD HD Manna bisa memberikan pelayanan medis dengan baik. Khususnya pelayanan pada masyarakat supaya tidak ada suara sumbang yang dikhawtirkan bisa menurunkan kinerja tenaga medis lainnya. ‘’Saya tidak setuju kalau ada pengurangan, sebab kinerja honorer masih sangat dibutuhkan ditambah lagi gaji yang didapatkan mereka tidak seberapa. Kalau dirumahkan akan lebih para lagi. Tapi pada honorer harus buktikan kinerja yang baik,” ujar wabup. Data yang terhimpun RB, jumlah tenaga honorer di RSUD HD Manna mencapai 300 orang, yang berstatus Tenaga Kerja Sukarela (TKS).(tek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: