HONDA

WFH Pengaruhi Angka Kecelakaan

WFH Pengaruhi Angka Kecelakaan

BENGKULU -  Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bengkulu, Abdul Haris, SE menyampaikan terjadi penurunan untuk penyaluran santunan oleh PT Jasa Raharja pada tahun ini. Ia menjelaskan hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pemberlakuan work from home (WFH) pasca adanya pandemi Covid-19. Sehingga jumlah mobilitas kendaraan yang berada di jalan raya tampak lenggang, kemudian banyaknya masyarakat yang berada dirumah.

“Dibanding tahun lalu santunan terbanyak itu kecelakaan meninggal dunia, tetapi fatalitas lebih meningkat,” kata Haris, kemarin.

Dikatakannya, dari data yang ada terhitung bulan Juni tahun 2019 lalu santunan disalurkan mencapai Rp 7 miliar, sedangkan di tahun ini turun menjadi Rp 5 miliar. Abdul mengatakan,  walaupun adanya penurunan santunan tersebut tetapi fatalitas kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bengkulu masih terbilang tinggi dari tahun yang lalu.

“Untuk mengobati luka luakanya itu naik sampai 40 persen ditahun lalu,” tambahnya.

Selain itu, pada kondisi wabah Covid-19 saat ini untuk pemberian santunan lebih dipermudah. Dimana bagi korban kecelakaan langsung dikunjungi oleh pihak Jasa Raharja. Pihaknya juga, sudah memiliki administrasi dari Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil di Provinsi Bengkulu. Sehingga dengan demikian dapat lebih mengetahui alamat dan alih waris korban, sesuai dengan nomor induk kependudukan yang terdata.

“Selama pandemi ini kita khususnya penanganan santunan korban kecelakaan berkordinasi dengan Rumah Sakit dan Kepolisian agar santunan lebih mudah,” imbuhnya.

Bagi penerima santunan, sekarang tidak lagi harus mendatangi Kantor PT Jasaraharja. Pihaknya berusaha akan melakukan upaya jemput bola langsung. Kemudian dari rumah sakit nanti akan berkordinasi dengan pihaknya. Kemudian akan dilakukan pembayaran administrasi.

“Sehingga korban kecelakaan tidak repot lagi untuk melakukan pembiayaan dan administrasi,” ucap Haris.

Untuk diketahui, saat ini penyaluran santunan di setiap daerah kota dan kabupaten pun mulai berkurang. Seperti di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara dahulu angka saluran santunan terhitung cukup tinggi pada tahun yang lalu. Ia meminta agar masyarakat lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas, serta mematuhi protokol keamanan yang ada.

“Karena memang kondisi lalu lintas yang lenggang, masyarakat pun lebih memacu kendaraannya sehingga jumlah kecelakaan yang tidak menyebabkan kematian lebih tinggi,” tutupnya

Ia pun meminta agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati di jalan raya. Mengingat kondisi lengan, jangan sampai berdampak membahayakan terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: