Permintaan Sapi Kurban Menurun
KEPAHIANG – Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang mengklaim bahwa pada momen Hari Raya Idul Adha tahun ini, angka permintaan sapi untuk kurban mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari angka permintaan sapi pada 2 minggu jelang lebaran haji, baru mencapai 80 ekor. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya. Dimana 2 pekan sebelum pelaksanaan kurban, permintaan akan sapi sudah diangka 120 ekor. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP membenarkan laporan dari para kelompok tani dibawah binaan pihaknya itu. Sejauh ini baru 80 ekor sapi yang sudah dibeli dan dibooking oleh beberapa masjid dan masyarakat, guna pelaksanaan kurban. “Dua pekan menjelang pelaksanaan kurban, berdasarkan laporan dari kelompok tani binaan kita, baru 80 ekor sapi yang sudah dipesan atau dibayar untuk pelaksanaan kurban. Walau masih menyisakan 2 minggu lagi, namun mengingat kondisi saat ini, kita pesimis permintaan sapi kurban bisa melebihi pencapaian tahun sebelumnya,” terang Hernawan. Bahkan Hernawan mengatakan, untuk ternak kambing justru tidak ada yang meminati. Jika dibandingkan tahun lalu, ada puluhan ekor kambing yang dibeli untuk pelaksanaan kurban oleh masyarakat. “Sejauh ini hanya sapi saja yang paling banyak diminati. Ada dua jenis sapi yang diternak oleh masyarakat, yakni sapi bali dan limousine, hanya sapi bali yang laris untuk dijadikan hewan kurban karena harganya lebih terjangkau,” terang Hernawan. Untuk harga sapi bali, per ekornya di angka Rp 13 juta hingga Rp 14 juta. Sementara untuk sapi limousine dihargai Rp 20 juta hingga Rp 25 juta perekor. “Untuk stok sapi kita mencapai 534 ekor, dan kambing 1.200 ekor. Saat ini pemesanan untuk sapi baru sebatas di wilayah Kabupaten Kepahiang. Berbeda dengan tahun lalu, dari beberapa daerah seperti Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu hingga Empat Lawang dan Lubuk Linggau Provinsi Sumsel, memesan sapi kepada kita,” demikian Hernawan. (sly)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: