HONDA

Pembangunan Talud Tetap Dilanjutkan

Pembangunan Talud  Tetap Dilanjutkan

KOTA BINTUHAN -  Pemukiman warga Desa Tuguk, Kecamatan Luas yang terus tergerus akibat meluapnya Sungai Luas menjadi perhatian pemerintah.  Tahun ini Pemkab Kaur melalui BPBD Kaur telah mengucurkan dana Rp 5,6 miliar untuk pembangunan talud sepanjang 550 meter. Namun, baru mau dimulai pekerjaan sebagian warga Desa Tuguk protes dan meminta ganti rugi kepada kontraktor dari PT. Putra Kaur. Pasalnya tanah mereka yang dijadikan jalan oleh alat berat dan tanam tumbuh yang ada, harus diganti rugi. Sekitar 20 orang warga yang tanahnya terkena jalan untuk alat berat berencana menghentikan kegiatan pembangunan talud tersebut. Namun Polsek Kaur Tengah yang mendapatkan laporan dari pihak desa bergerak cepat dan melakukan koordinasi dengan warga. Kapolsek Kaur Tengah AKP M Yusman bersama pihak Kecamatan Luas, BPBD Kaur, desa dan pihak terkait lainnya, Selasa (14/7)  turun ke lapangan melakukan mediasi. Mereka memberikan pengertian kepada warga, karena jika tidak mendapatkan izin warga maka pembangunan akan dipindahkan ke wilayah lain. Sementara Desa Tuguk jika tidak dibangun talud, bakal habis karena masuk sungai. “Memang benar ada protes warga menuntut ganti rugi karena lahannya di pakai untuk lalu lintas alat berat. Namun semua sudah selesai dan mereka tidak mempersoalkan hal tersebut setelah kita berikan pencerahan. Kita juga tadi pasang garis untuk tanah warga yang dipergunakan untuk dibangun talud. Semua berjalan aman dan lancar, sehingga pekerjaan terus dilanjutkan. Karena ini untuk masyarakat Tuguk sendiri,” kata Kapolres Kaur AKBP Puji Prayitno,S.IK melalui Kapolsek Kaur Tengah AKP M Yusman Selasa (14/7). Untuk diketahui, usulan pembangunan talud tersebut sudah lama dilakukan karena setiap hujan deras dan sungai meluap, tanah warga sekitar terbawa arus. Bahkan beberapa rumah warga saat ini terancam jatuh ke sungai jika kembali terjadi abrasi. Dengan kondisi tersebut, Pemkab Kaur mengucurkan dana yang tidak sedikit membangun talud tersebut dengan nilai Rp 5,6 miliar. Panjang talud yang akan dibangun 550 meter dengan lebar 50 cm dan kedalaman 1 meter dengan ketinggian mengikuti struktur tanah. “Warga Desa Tuguk sangat mendukung dan sangat senang dengan adanya pembangunan talut tersebut. Pembangunan talud tersebut tetap dilanjutkan dan warga Desa Tuguk sudah sepakat. Mereka sudah menyetujui tentang masalah tanahnya yang dipakai untuk lewat alat proyek,” ungkap Kepala BPBD Kaur, Ujang Saferi.(cik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: