HONDA

Festival Tidak Digelar, Tabut Hanya Ritual

Festival Tidak Digelar, Tabut Hanya Ritual

BENGKULU - Pasca adanya pandemi Covid-19, membuat perayaan festival tabut kali ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu,H. Amrullah, SP mengajak masyarakat memahami dengan ditiadakan festival tabut tahun ini. Mengingat pandemi Covid-19 yang tengah melanda Bengkulu. Apalagi sekarang virus yang berasal dari China ini telah menjangkiti 168 orang. "Tabut ini masih dilaksanakan hanya ritual. Bukan hanya tabut, tapi kegiatan yang bersifat mengumpulkan banyak itu memang dilarang," kata Amrullah, Selasa (14/7).

Ini untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 semakin luas. Mengingat festival tabut berpotensi mendatangkan banyak massa, apabila digelar nanti.

Disisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Nopri Walihan, S.Pd, MM, menyampaikan pihaknya berencana akan tetap mengalokasikan bantuan untuk komunitas tabut Bengkulu nanti. Meskipun beberapa waktu yang lalu, anggarannya terkena refocusing, untuk upaya penanganan Covid-19.

"Tetapi melihat dari waktu, perayaan tabut kan itu kurang lebih satu bulan lagi. Insya Allah APBD kota Bengkulu masuk ke perubahan anggaran. Kembali lagi anggaran tersebut dimunculkan," tambahnya.

Dikatakannya, pihaknya berupaya untuk kembali menganggarkan bantuan. Dimana akan ditujukan untuk komunitas tabut Kota Bangkulu. Mengingat bantuan ini, untuk stimulasi kepada para komunitas ini. "Nah yang disentuh itu pada sisi perhelatan ritualnya," tukasnya.

Dijelaskannya, dikarenakan situasi pandemi ini, masih belum berubah.  Sehingga pihaknya akan menjalankan protokol kesehatan. Dengan mengendepankan physical distance. Sehingga festival tabut ini tidak digelar mengingat pandemi ini.

Untuk diketahui, selain festival tabut untuk event lainnya yang masuk dalam kalender Kementerian Pariwisata, yaitu Festival Bumi Rafflesia dan Festival Pesisir Pantai Panjang batal dilaksanakan. Ini disampaikan oleh sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Hengki Suprianto. Menurutnya, ini bertujuan untuk menghindari terjadi kerumunan massa dalam jumlah banyak.

“Festival tabut hanya yang digelar ritualnya saja. Kita juga meminta KKT dalam pelaksanaan ritual mengikuti standar SOP penanganan covid-19 yang ada,” kata Hengki.

Meskipun event tersebut terpaksa ditiadakan namun masih ada destinasi wisata yang dapat dikunjungi masyarakat. Seperti destinasi wisata sejarah Benteng Marlborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno yang sebelumnya ditutup akibat merebaknya covid-19 di Provinsi Bengkulu, sejak tanggal 5 Juli mulai dibuka kembali bagi pengunjung.

“Kita batasi jumlah pengunjung yang masuk, dan dilakukan secara bergiliran dengan waktu yang sudah ditetapkan masing-masing 30 menit,” tutupnya. (war)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: