Imbas Covid-19, Warga Miskin di Bengkulu Bertambah
BENGKULU - Pandemi Covid-19 ditambah hunian Hotel sepi serta penerbangan dari dan ke Bengkulu yang mengalami penurunan, memicu naiknya jumlah orang miskin di Provinsi Bengkulu. Maret 2019 jumlah penduduk miskin di Bengkulu sebanyak 302.302 orang, sedangkan pada Maret 2020 jumlahnya bertambah menjadi 302.579 orang. Kenaikannya sebanyak 277 orang atau 0, 2 persen saja.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugerah Kuswardhani, MA jumlah orang miskin yang meningkat justru tidak diikuti dengan kenaikan prosentase jumlah keseluruhan penduduk di Bengkulu yang masuk dalam kategori miskin. Alasannya kata Dyah, populasi penduduk di Bengkulu kurun Maret 2019 sampai bulan 2020 juga terjadi lonjakan jumlah yang cukup signifikan.
“Prosentase jumlah orang miskin justru mengalami penurunan di Bengkulu dari 15, 23 persen menjadi 15,03 persen,” jelasnya kepada RB.
Dari kenaikan orang miskin di Provinsi Bengkulu semuanya adalah penduduk yang berada di kawasan perkotaan, sedangkan penduduk di kawasan perdesaan justru mengalami penurunan. Cepatnya penyaluran Dana Desa (DD) dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) turut memicu penduduk miskin di perdesaan menjadi berkurang.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 14,70 persen naik menjadi 14,77 persen pada Maret 2020. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2019 sebesar 15,49 persen turun menjadi 15,16 persen pada Maret 2020. Selama periode Maret 2019–Maret 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 2.032 orang (dari 96.518 orang pada Maret 2019 menjadi 98.550 orang pada Maret 2020).
Sebaliknya di daerah perdesaan berkurang sebanyak 1.754 orang (dari 205.783 orang pada Maret 2019 menjadi 204.029 orang pada Maret 2020).Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2020 tercatat sebesar 73,93 persen. Kondisi ini mengalami peningkatan jika dibanding kondisi Maret 2019 yaitu sebesar 73,89 persen. Penduduk miskin menurut BPS di Bengkulu adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan pada Maret 2020 sebesar Rp 527.031. Sebelumya GK Maret 2019 adalah sebesar Rp 499.660,- per kapita per bulan.
Diketahui kedalaman dan keparahan dari kemiskinan, pada periode Maret 2019-Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1 ) pada Maret 2019 sebesar 2,48 dan pada Maret 2020 sebesar 2,40. Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan dari 0,58 menjadi 0,56 pada periode yang sama (Tabel 4).
Sebaliknya apabila dilihat pada periode September 2019-Maret 2020 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami peningkatan yaitu dari 2,01 menjadi 2,40. Begitu pula dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2 ) yang juga mengalami peningkatan dari 0,45 menjadi 0,56. (iks)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: